Lima (ANTARA News) - Kapten Peru dan sekaligus pencetak gol terbanyak timnas ini, Paolo Guerrero, meminta pengadilan tertinggi Swiss mencabut larangan bermain berkaitan doping yang membuat dia tak bisa memperkuat Peru berlaga pada Piala Dunia pertamanya dalam kurun 36 tahun terakhir, kata Federasi Sepak Bola Peru.

Guerrero sudah menjalani larangan enam bulan dari FIFA akibat positif menggunakan kokain ketika Pengadilan Arbitrase Olah Raga (CAS) memperpanjang larangan bermain kepadanya sehingga dia tak bisa berlaga pada Piala Dunia Rusia.

Guerrero membantah menggunakan kokain.  Asosiasi pemain sepak bola dunia FIFPro sudah meminta FIFA mencabut larangan itu. Baik FIFA maupun CAS berbasis di Swiss.

Guerrero mengajukan banding kepada Mahkamah Federal Swiss dengan disertai dukungan tertulis dari ketua Federasi Sepak Bola Peru, Edwin Oviedo.

Baca juga: Skuad empat negara penghuni Grup C

"Dia kapten tak tergantikan Tim Peru dan emblem harapan nasional seluruh negeri," tulis Oviedo. "Saya memohon dengan sepenuh hati pertimbangannya, tidak hanya untuk Paolo tapi juga seluruh bangsa."

Guerrero menyatakan bahwa benzoylecgonine, sejenis kokain, ditemukan pada sistem tubuhnya karena herbal yang dia minum sudah terkontaminasi daun coca yang adalah bahan dasar kokain yang luar digunakan dalam pengobatan tradisional di Amerika Latin.

Para kapten dan pemain Timnas Australia, Denmark dan Prancis yang semuanya akan menjadi lawan Peru pada putaran final Piala Dunia nanti membela Guerrero dengan menyatakan pemain ini tak berniat memanfaatkan bahan yang kemudian diketahui termasuk doping itu.

Guerrero (34) gagal mendapatkan pengampunan dari Presiden FIFA Gianni Infantino sewaktu berkunjung ke Swiss pekan ini, demikian Reuters.

Baca juga: Tanpa Mohamed Salah, Mesir ditahan seri Kuwait


 

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018