Tokyo (ANTARA News) - Nissan merayakan penjualan 100.000 unit Nissan Leaf di Jepang dengan menggelar forum yang membahas "masyarakat nol-emisi."

Nissan telah menjual lebih dari 100.000 unit mobil listrik Nissan Leaf di Jepang sejak model itu diperkenalkan pertama kalinya pada 2010. Generasi baru dari kendaraan tanpa emisi itu telah dimulai pada Oktober 2017.

"100.000 Nissan Leaf hanyalah awal," kata wakil presiden eksekutif Nissan Daniele Schillaci dilansir laman resmi Nissan, Jumat (25/5).

"Para pengemudi Nissan Leaf sangat setia, dan banyak yang melakukan pembelian mobil berikutnya untuk EV (mobil listrik). Bersama pelanggan, kami berkomitmen bergerak menuju masa depan nol-emisi," katanya.

Managing Officer Senior Nissan, Asako Hoshino, menambahkan, "Ketika kendaraan listrik terus meningkat popularitasnya di seluruh dunia, kami berkesempatan menciptakan masa depan ideal 'masyarakat tanpa emisi'. Sebagai pelopor EV, Nissan berkomitmen dalam strategi elektrifikasi, untuk mengurangi emisi."

Baca juga: Nissan siapkan 8 mobil listrik, bidik penjualan 1 juta unit pada 2022

Nissan Leaf memiliki jangkauan tempuh hingga 400 km (berdasarkan JC08 Jepang) yang memungkinkan pengemudi menikmati perjalanan yang lebih aman dan lebih lama. E-powertrain terbaru memberikan Nissan Leaf daya 110 kW dan torsi 320 Nm sehingga meningkatkan akselerasi dan kenikmatan berkendara.

Leaf terbaru juga mengadaptasi teknologi swakemudi ProPILOT yang bekerja pada satu jalur di jalan bebas hambatan.

Teknologi e-Pedal yang revolusioner pada Leaf terbaru mengubah cara orang mengemudi. e-Pedal memungkinkan pengemudi mulai berkendara, mempercepat, melambat dan berhenti, hanya dengan menaikkan atau menurunkan tekanan kaki pada pedal.

Baca juga: Nissan Leaf akan dipasarkan di tujuh negara, termasuk Indonesia?

 
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2018