... saya mungkin ke depan akan banyak terbantu dengan mata kiri yang hasil operasi dan proses itu belum selesai karena saraf di mata kiri saya masih lemah, saya minta doa dari semuanya...
Jakarta (ANTARA News) - Penyidik KPK, Novel Baswedan, menyatakan, kondisi mata kirinya semakin membaik dan diharapkan dapat menjadi tumpuan untuk penglihatannya.

"Minggu lalu saya baru kembali dari Singapura untuk perawatan dan Alhamdulillah mata kiri saya sudah semakin membaik dan diharapkan bisa menjadi tumpuan untuk penglihatan," kata dia, di Gedung KPK, Jakarta, Senin.

Kedatangan dia ke KPK untuk menghadiri penyerahan jabatan sebagai Ketua Wadah Pegawai KPK kepada penggantinya Yudi Purnomo Harahap.

Ia mengatakan, untuk mata kanan, banyak masalah salah satunya pembuluh darah pada kornea.

"Yang kanan memang kondisinya banyak masalah di antaranya tumbuhnya pembuluh darah di kornea, yang itu dokter tidak bisa mengharapkan lebih jauh lagi kecuali hanya diupayakan untuk sekadar stabil," ucap Novel.

Ia menyatakan, ke depan penglihatannya akan banyak terbantu dengan mata kirinya.

"Jadi, saya mungkin ke depan akan banyak terbantu dengan mata kiri yang hasil operasi dan proses itu belum selesai karena saraf di mata kiri saya masih lemah, saya minta doa dari semuanya semoga proses penyembuhannya bisa semakin lebih cepat," kata dia.

Selain itu, Baswedan juga menyatakan, dia masih akan melakukan kontrol setiap bulan ke Singapura terkait pemeriksaan matanya.

"Ya sekarang kontrolnya setiap bulan, setiap bulan saya kontrol. Dalam proses sehari-hari saya rawat jalan," kata dia.

Atas kondisinya itu, Baswedan pun menyatakan masih belum bisa kembali bekerja di KPK. "Saya belum masuk kantor karena masih dalam kondisi sakit, masih dalam pemulihan," kata dia.

Baswedan disiram air keras dua pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Mata dia rusak sehingga harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017. Dia adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP elektronik. Sampai saat pun ini belum ada perkembangan terkait pihak yang diduga sebagai pelaku dalam penyerangan Baswedan itu. 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018