Banyuwangi (ANTARA News) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta masyarakat agar bijaksana dalam berbelanja, khususnya untuk memenuhi kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Kepada masyarakat, kami minta agar tetap bijaksana dalam melakukan konsumsi, belanja secukupnya sesuai dengan kebutuhan, dan jangan khawatir kehabisan stok," katanya saat memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi, Jatim, Senin.

Ia menjelaskan rapat tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi tren lonjakan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan, khususnya menjelang Lebaran. Untuk itu TPID Banyuwangi menyiapkan sejumlah strategi agar ketersediaan dan harga komoditas pangan tetap terjaga.

"Ini terus kami pantau dan pastikan suplai bahan pokok tetap terjaga ketersediaannya," katanya.

Rapat lintas sektor itu dihadiri Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jember Hestu Wibowo, Kepala BPS Banyuwangi Harsono, Kepala Bulog Sub-Divre Banyuwangi David Santosa, dari Pertamina, Hiswana (Himpunan Wiraswasta Nasional) Migas, dan Pertani.

Anas mengatakan, momen Ramadhan dan Lebaran kerap dimanfaatkan oleh para spekulan pasar untuk memainkan harga. Tujuannya tak lain adalah untuk meraup untung yang sebesar-besarnya dan dalam hal ini yang dirugikan adalah masyarakat.

Salah satu modus memainkan harga, kata Anas, adalah dengan membatasi pasokan. Seolah-olah tidak ada barangnya, padahal ada di gudang. Tugas lintas sektor ini untuk memastikan pasokan lancar agar permintaan barang di pasar bisa dipenuhi, sehingga harga terkendali.

"Termasuk jika ada moral hazard, misalnya penimbunan barang, tentu kepolisian yang akan bertindak," kata Anas.

Dalam rapat tersebut, BPS dan BI Jember juga memaparkan sejumlah komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga dan menyebabkan inflasi, antara lain daging dan telur ayam ras, bawang merah, emas, tarif angkutan lebaran, hingga cabai.

"Daging ayam dan telur ini berpotensi sekali. Apalagi tahun ini produksinya terbatas akibat kebijakan pelarangan penggunaan antibiotik untuk pakan dengan alasan kesehatan. Untuk itu, kami meminta warga untuk melakukan diversifikasi sumber pangan, karena masih ada ikan lele, mujair, dan ikan laut yang enak dan sangat bergizi," kata Anas.

Selain itu, bersama Bulog dan pihak terkait lain, Pemkab Banyuwangi akan menggelar operasi pasar, melakukan pengawasan penetapan tarif angkutan, dan program mudik gratis.

"Kami juga kan terus melakukan sidak dan pemantauan harga di pasar. Bila ada kenaikan, segera kami gerojok. Apalagi Bulog memastikan stok pangan siap dan banyak di gudangnya," ujar Anas.

Dalam rapat tersebut juga dipastikan bahwa stok bahan pangan tersedia dalam jumlah cukup, seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam dan telur.

Sementara Kepala BPS Banyuwangi Harsono memaparkan, pada April, inflasi Banyuwangi lebih rendah dibanding Jawa Timur dan nasional sebesar 0,04 persen. "Kami semua terus berupaya agar inflasi ini terus terjaga, walaupun nanti Mei konsumsi masyarakat terus naik," katanya.

Kepala BI Jember Hestu Wibowo mengaku optimistis daya beli masyarakat Banyuwangi terus tumbuh. Sehingga, kalau pun ada inflasi, daya beli masyarakat masih bisa menjangkaunya.

"Tapi kita pastikan inflasi tetap terkendali dengan koordinasi banyak pihak," ujarnya.

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018