Kebijakan sekolah tidak meluluskan anak didik karena sejumlah pertimbangan standarisasi kelulusan yang diterapkan,"
Gunung Kidul (ANTARA News) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada dua orang siswa yang dinyatakan tidak lulus SMP.

Kepala Bidang SMP Disdikpora Gunung Kidul Kisworo di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan dari 9838 orang siswa tingkat SMP yang mengikutit UN di wilayahnya, hanya dua orang saja yang tidak lulus.

"Jadi persentase kelulusan tahun ini untuk tingkat SMP 99,97 persen dengan nilai rata-rata kelulusan naik 0,65 persen. Namun ada orang yang tidak lulus dari SMP Negeri 4 Playen," katanya.

Kepala Disdikpora Gunung Kidul Bahron Rosyid mengatakan nilai UN bukan penentu kelulusan, sekolah juga memiliki andil dalam menentukan lulus tidaknya peserta didiknya.

"Kebijakan sekolah tidak meluluskan anak didik karena sejumlah pertimbangan standarisasi kelulusan yang diterapkan," katanya.

Ia mengakui Gunung Kidul dari segi peringkat rata-rata nilai terendah di DIY. Namun demikian, dia yakin dengan kemampuan individu perserta didik tidak kalah.

"Anak didik kita kalau dari segi individu tidak kalah dengan yang lain, bahkan tahun lalu tertinggi nilai UNnya dari sini," katanya.

Bahron mengatakan ke depan, pihaknya akan melakukan evaluasi, dan berusaha agar nilai rata-rata bisa meningkat.

"Gunung Kidul masih menduduki peringkat paling belakang. Namun nilai rata-rata kelulusan naik 0,65 persen," katanya.

Dia mengatakan, perlu dukungan tidak semata-mata biaya, namun bagaimana agar peserta didik di rumah bisa belajar dengan faslitas cukupi sehingga semangat belajar menjadi lebih baik.
 
Arsip. Seorang murid SMP mengikuti uji baca Alquran saat mengikuti tes masuk SMA Negeri 4, di Banda Aceh, Selasa (22/5/2018). Provinsi Aceh sebagai daerah Syariat Islam, menerapkan uji baca Alquran sebagai salah satu persyaratan masuk sekolah mulai SD, SMP dan SMA pada setiap tahun ajaran baru menurut tingkat pendidikannya. (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018