New York (ANTARA News) - Indeks dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa di New York, karena para investor mempertimbangkan dampak situasi politik di Italia.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,46 persen menjadi 94,848 di akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1533 dolar AS dari 1,1628 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3247 dolar AS dari 1,3314 dolar AS di sesi sebelumnya. Nilai tukar dolar Australia turun menjadi 0,7502 dolar AS dari 0,7544 dolar AS.

Dolar AS dibeli 108,22 yen Jepang, lebih rendah dari 109,39 yen Jepang pada sesi sebelumnya; merosot ke 0,9883 franc Swiss dari 0,9936 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3021 dolar Kanada dari 1,3002 dolar Kanada.

Dolar AS naik ke level tertinggi 10 bulan terhadap euro pada Selasa (29/5) setelah aksi jual di pasar utang Italia mendorong para investor melepas mata uang tunggal.

Di Italia, dengan langkah tegas untuk sementara mengakhiri kebuntuan 85 hari, Presiden Sergio Mattarella pada Senin (29/5) memilih menunjuk ekonom Carlo Cottarelli sebagai perdana menteri baru.

Cottarelli diminta membentuk kabinet teknis yang dapat memimpin negara untuk melaksanakan pemilu - baik di akhir 2018 atau di awal 2019 - setelah upaya Gerakan Bintang Lima (M5S) dan liga sayap kanan untuk membentuk pemerintah gagal pada Minggu (28/5), demikian menurut siaran Xinhua. (UU.A026)
 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018