Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat tipis sebesar 2 poin menjadi Rp13.993 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.995 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Putri, mengatakan, Rapat Dewan Gubernur tambahan Bank Indonesia yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,75 persen, berkontribusi pada penguatan Rupiah.

"RDG tambahan disambut positif pasar meskipun penguatannya relatif terbatas," ujar dia, di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia, Rabu, mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp14.032 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.065 per dolar AS.

Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur tambahan Rabu ini, untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Federal Reserve pada 13 Juni 2018 mendatang.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, kenaikan suku bunga tersebut merupakan kebijakan antisipatif (pre-emptive) dan selangkah lebih maju (ahead of the curve) dan frontloading untuk merespon risiko dan tekanan eksternal.

Ia juga menegaskan arah kebijakan moneter BI saat ini telah berubah menjadi "bias ketat" dari sebelumnya "normal".

Dengan kenaikan suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate pada RDG tambahan ini, maka suku bunga penyimpanan dana perbankan di BI (Deposit Facility) juga dinaikkan menjadi empat persen, sedangkan suku bunga penyediaan dana dari BI ke perbankan (lending facility) sebesar 5,5 persen.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018