Jakarta (ANTARA News) - Atlet nasional Indonesia dari berbagi cabang olahraga direncanakan akan mendapatkan bantuan pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dari Bank Tabungan Negara (BTN).

Direktur Utama BTN Maryono yang ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, mengatakan bantuan KPR bagi para atlet yang diberikan oleh pihaknya ini, merupakan bentuk kepedulian pihaknya demi memudahkan olahragawan berprestasi untuk memiliki rumah.

"Ini adalah bentuk kepedulian kami agar para atlet bersemangat dalam berprestasi dan punya masa depan hunian yang layak, maka kami memberikan pembiayaan KPR khusus atlet," kata Maryono selepas acara penandatanganan kerjasama BTN dengan Komite Olahraga Indonesia (KOI).

Dalam program KPR khusus atlet yang juga dimaksudkan untuk mendukung program Satu Juta Rumah dari pemerintah ini, para atlet nasional bisa mendapatkan rumah dengan uang muka lima persen (selama promo) suku bunga murah mulai dari lima persen, bebas biaya (administrasi, provisi dan appraisal) serta tenor angsuran selama 30 tahun di mana umumnya jangka waktu KPR adalah 20 thun.

"Kami juga memberikan jangka waktu kredit hingga 30 tahun khusus bagi para atlet nasional. Inilah salah satu kelebihan yang kami maksudkan sebagai bentuk dukungan kepada atlet Indonesia untuk bagaimana mereka kesejahteraannya juga terjamin dari sisi terpenuhinya kebutuhan hunian mereka," jelas Maryono menambahkan.

Mekanisme program KPR untuk atlet ini, pihak BTN mempercayakan pada KOI untuk melakukan verifikasi pada para atlet yang berhak dan layak mengikuti program ini dengan berbagai indikator yang dimiliki.

Baca juga: KONI dorong peningkatan kesejahteraan atlet pascapensiun

Baca juga: Mandiri tawarkan pengajuan KPR selesai satu hari


Baca juga: Atlet Asian Games Indonesia dapat jaminan BPJS Ketenagakerjaan

Baca juga: BRI Life dukung penuh prestasi atlet olahraga nasional


Ketua Umum KOI Erick Thohir mengatakan pihaknya akan melakukan verifikasi demi menyesuaikan harapan BTN yang ingin berkontribusi pada para atlet Indonesia, dengan keinginan para atlet itu sendiri untuk memiliki rumah masa depan yang diinginkannya.

"Atlet ini kan juga pahlawan Indonesia, bendera merah putih naik di luar negeri itu saat momen presiden dan atlet. Karenanya kami akan verifikasi dan kami mengharapkan atlet yang sesuai yang ikut dan jangan sampai juga ada penyalahgunaan," kata Erick.

Ketika ditanya mengenai kriteria baik tersebut, Erick menjabarkan mereka yang kemungkinan mendapat program tersebut adalah atlet yang pernah mengikuti ajang multicbang baik itu Olimpiade, Asian Games, SEA Games. Lalu juga memiliki rekam jejak juara tingkat internasional.

"Eksklusifitas atlet ini kita harus jaga dan harus diutamakan bukan semua atlet gak perlu. Tapi tujuannya adalah membina atlet lain agar mereka semangat mendapatkan reward, jadi tidak hanya memberi saja hingga buat mereka malas, harus kasih motivasi. Kemungkinan juga mantan atlet bisa dapat tapi tetap harus ikuti verifikasi karena ini kan bentuknya pinjaman dan tentu ada tanggung jawabnya," ujar Erick.

Program KPR untuk atlet ini sendiri akan diluncurkan pada tanggal 11 bulan Juni 2018 dengan kemungkinan realisasi pembangunannya di bulan yang sama berbekal verifikasi yang sudah dimulai saat ini.

Adapun jumlah atlet yang akan menerima program ini, diakui BTN dan KOI akan berdasarkan hasil diskusi dan verifikasi.

"Sementara untuk lokasi dan pilihan jenis huniannya, sesuai dengan pilihan atlet itu sendiri," ucap Maryono.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018