Magelang (ANTARA News) - Material letusan yang menyembur dari puncak Gunung Merapi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta terbawa angin ke arah utara sehingga terjadi hujan abu di sekitar Kabupaten Boyolali, Jumat.

"Sewaktu letusan angin mengarah ke barat laut, tetapi kemudian terjadi perubahan angin kemudian ke arah utara, kami sudah mendapat informasi kalau di sekitar Pos Jrakah (Boyolali) sudah terjadi hujan abu," kata petugas pengamat Gunung Merapi di Pos Babadan Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Triyono di Magelang, Jumat.

Letusan Gunung Merapi terjadi sekitar pukul 08.20 WIB dengan durasi dua menit dengan ketinggian kolom asap 6.000 meter.

Status aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini masih berada di level II atau waspada.

Hingga sekitar pukul 09.45 WIB masyarakat berkumpul di sekitar Pos Babadan yang berjarak sekitar 4,4 kilometer barat daya puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Warga dengar gemuruh erupsi Merapi cukup keras

Baca juga: Merapi meletus Jumat pagi, warga diimbau waspadai hujan abu


Warga lainnya seperti di Tlatar, Sawangan, Sewukan, Jombong, Grogol (Kabupaten Magelang) juga berkumpul di berbagai tempat di pinggir jalan kampung masing-masing sambil mengarahkan pandangan mereka ke arah puncak Gunung Merapi.

Langit di sekitar Gunung Merapi terlihat cerah sehingga puncak gunung tersebut terlihat dengan jelas.

Kepala Desa Krinjing Ismael mengatakan warga tetap meningkatkan kewaspadaan terkait aktivitas Gunung Merapi sambil melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti mengelola lahan pertanian, mencari rumput untuk ternak, dan kayu bakar untuk keperluan rumah tangga.

"Warga tetap waspada," kata dia.

Saat terjadi letusan Merapi Jumat pagi, ia sedang mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila di halaman Kecamatan Dukun.

"Saya lalu ke sini (Pos Babadan, red.) untuk ikut memantau perkembangan Merapi," kata dia.

Baca juga: Merapi meletus, warga Desa Tlogolele mengungsi
 

Pewarta: Maximianus Hari Atmoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018