Jakarta (ANTARA News) - Kapal Ramadhan yang diinisiasi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) berlayar menjelajahi Indonesia timur pada pertengahan bulan suci, sebagai ikhtiar untuk membahagiakan saudara sebangsa di Tanah Air.

Kapal ini lepas jangkar dari Pelabuhan Grongkong, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dan berlayar menuju Nusa Tenggara Timur.

Kapal Ramadhan mengangkut ratusan ton bahan pangan yang dikemas dalam 10 ribu paket pangan Ramadhan. Paket pangan ini akan diberikan kepada puluhan ribu keluarga paling membutuhkan di pelosok NTT.

Presiden ACT Ahyudin, menyampaikan, Kapal Ramadhan lebih dari sekadar penggerak sosial dan  ekonomi. Menurutnya, Kapal Ramadhan adalah jembatan silaturahmi yang menghubungkan energi kebaikan.

"Di antara spot sasaran implementasi, ada daerah yang sampai sekarang belum dialiri listrik. Akses jalan dan sarana transportasi juga masih terbatas," ujar Ahyudin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

"Kapal Ramadhan membuka hati untuk peduli, mengakselerasi ikhtiar pemerataan dan empati yang menautkan banyak hati. Semua, dibukakan hati untuk bersatu, menarik perhatian langit agar semua di sayang Allah," sambung dia.

Pelosok Nusa Tenggara Timur menjadi fokus pendistribusian paket pangan yang diangkut oleh Kapal Ramadhan. Hal ini mengingat cukup tingginya angka kemiskinan di provinsi tersebut.

Data statistik per September 2017 yang dikutip ACT menyebutkan, angka kemiskinan di NTT mencapai sekitar 22 persen dari total penduduk NTT, atau setara dengan 1,1 juta jiwa.

Insan Nurrohman selaku Vice President ACT menyampaikan bahwa Kapal Ramadhan akan berlayar selama delapan hari dengan jarak tempuh 665nautical miles.

Kapal tersebut akan singgah di tiga titik. Titik pertama adalah Labuan Bajo, lalu singgah di Kalabahi dan Kupang.

"Di setiap titik singgah, kapal akan menurunkan ribuan paket pangan. Setelah paket pangan tersebut diturunkan, kapal akan lanjut berlayar ke titik singgah berikutnya," kata Insan.

"Sementara itu, paket-paket pangan yang sudah diturunkan di pelabuhan langsung didistribusikan oleh relawan kami di area-area pendistribusian," lanjut dia.

Insan menambahkan, 10 ribu paket pangan Ramadhan akan menjangkau 47 desa yang tersebar di 9 kabupaten di NTT.

Sembilan kabupaten tersebut di antaranya Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Sikka --khususnya Kecamatan Maumere--, Ende, Alor, Atambua, Kupang dan Timur Tengah Selatan.

"Lalu dari sembilan kabupaten itu, tim kami akan masuk lagi ke pelosok-pelosok. Misalnya saja di Labuan Bajo, kami akan menjangkau wilayah Golo Lijun dan Golo Lebo, daerah yang belum tersentuh listrik. Lalu di Alor, kami akan menyambangi Pulau Pantar, Pulau Pura, dan Pulau Buaya," papar Insan.

Selain paket pangan, Kapal Ramadan juga mengangkut puluhan relawan yang siap diterjunkan langsung di wilayah distribusi. Relawan-relawan tersebut tidak hanya membantu pendistribusian bantuan pangan, namun juga menggelar layanan kesehatan.

"Insya Allah, relawan medis kami akan diterjunkan di Kabupaten Alor dan Pulau Kera. Di sana mereka akan memberikan pelayanan kesehatan ke warga lokal," ujar Insan.

Sebelumnya, Senin (28/5), sekitar 100 ton bahan pangan-seperti minyak kelapa, gula, dan beras disiapkan dan dikemas di Desa Anabanna, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.

Sidenreng Rappang (Sidrap) merupakan salah satu sentra penghasil beras terbesar di Sulawesi Selatan. Pengemasan paket pangan tersebut melibatkan lebih dari 50 relawan.
 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018