Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengatakan nilai-nilai Pancasila hendaknya dijadikan sebagai obat intoleransi, radikalisme, dan liberalisme.

"Intoleransi, radikalisme, dan liberalisme saat ini menyasar seluruh lini kehidupan bangsa," kata Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Untuk itu, kata Rommy, sapaan akrabnya, nilai-nilai Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut dia, Pancasila adalah pemersatu keragaman yang ada pada bangsa Indonesia. Sebagai alat pemersatu, Pancasila adalah titik temu semua agama, suku, dan golongan.

"Bisa jadi ada hal yang tidak memuaskan satu dua pihak. Namun, itulah titik optimal," kata cicit pahlawan nasional KH Abdul Wahab Hasbullah itu.

Dalam ketatanegaraan, kata Rommy, Pancasila hendaknya dijadikan sebagai tolok ukur seluruh turunan undang-undang dasar (UUD).

Hal itu menurutnya penting seiring banyaknya undang-undang atau pasal dalam undang-undang yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi karena dinilai bertentangan dengan UUD 1945 yang otomatis bertentangan dengan Pancasila.

"Jika setiap butir pasal dalam penyusunan UU ditolokukurkan kepada Pancasila, insya Allah tidak ada lagi pembatalan norma oleh MK," ucapnya.
 

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018