Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatera Barat, mengimbau nelayan dan jasa transportasi laut agar mewaspadai gelombang tinggi di sekitar wilayah perairan provinsi itu.

"Gelombang laut dengan tinggi satu hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Padang dan Mentawai beberapa hari ke depan," kata Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Erick Widya Nanda di Padang, Sabtu.

Ia menyebutkan gelombang hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Bengkulu.

Kemudian gelombang laut hingga 1,5 meter juga berpotensi terjadi di perairan Kepulauan Mentawai-Padang.

"Gelombang maksimum dapat mencapai dua kali perkiraan itu," kata dia.

Oleh sebab itu ia mengimbau jasa transportasi laut agar berhati-hati ketika melintas di laut. Kemudian untuk nelayan juga diminta berhati-hati dan jika tidak memungkinkan melaut harus ditunda dahulu.

"Jangan memaksakan jika tidak memungkinkan karena hal tersebut dapat membahayakan keselamatan," tambahnya.

Selain itu untuk cuaca pelabuhan Teluk Bayur, BMKG memperkirakan kondisinya cerah berawan dengan tinggi gelombang satu meter.

"Suhu udara di pelabuhan 23 hingga 30 derajat celsius dan kelembapan udara 62 sampai 89 persen," sebutnya.

Sementara untuk cuaca di daratan pada Juni 2018 memasuki musim kering.

"Secara umum Juni 2018 kondisi cuaca pada pagi hingga siang didominasi cerah berawan hingga berawan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Budi Iman Samiadji.

Ia menyebutkan untuk suhu udara pada Juni 2018 yakni minimum 19 derajat celsius dan maksimum mencapai 32 hingga 33 serajat celsius pada siang hari.

Budi juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dehidrasi ringan khususnya pada siang hari terutama di Padang, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Pesisir Selatan, Sawahlunto dan Kota Solok.

"Apalagi ini bulan puasa, saat sahur dianjurkan perbanyak minum air putih," kata dia.

Baca juga: BMKG: waspadai gelombang tiga meter di Aceh

Pewarta: M. R. Denya Utama
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018