Kami ingin acara ini bukan hanya hajat kaum muslim saja, tapi menjadi hajat seluruh warga Bandung apapun agama, rasnya. Sekitar 30 persen panitia berasal dari non muslim atau 20 komunitas non muslim."
Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandung mencatat sekitar 15.000 orang, baik muslim dan non muslim ikut memeriahkan acara "Bukber on the Street" yang diselenggarakan di sepanjang jalan Asia-Afrika Kota Bandung, Sabtu.

Belasan ribu warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Asia Afrika tepatnya di Hotel Preanger hingga alun-alun kota. Mereka bersama-sama duduk di atas tikar yang disediakan pemerintah kota.

Panitia penyelenggara "Bukber on the Street", Deny Nurdiyana, mengatakan, acara tersebut diikuti 250 komunitas dari berbagai golongan dan ratusan dhuafa yang ada di Kota Bandung.

"Kami ingin acara ini bukan hanya hajat kaum muslim saja, tapi menjadi hajat seluruh warga Bandung apapun agama, rasnya. Sekitar 30 persen panitia berasal dari non muslim atau 20 komunitas non muslim," ujar Deny.

Menurut dia, acara yang ketiga kalinya ini memiliki konsep berbeda dibanding penyelengaraan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini lebih banyak melibatkan komunitas dalam menyediakan makanan berbuka.

Setiap komunitas yang mendaftar, tak hanya menyiapkan makanan untuk anggotanya sendiri, akan tetapi mereka sengaja membawa makanan lebih untuk dibagikan kepada warga lainnya.

"Mereka yang mendaftar mengatakan ke saya akan membawa makanan lebih. Jadi ini memang hajat warga Kota Bandung bukan pemerintah," katanya.

Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap semakin mempererat rasa persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Bandung yang menjunjung tinggi nilai toleransi.

"Saya ingin membuktikan bahwa di Bandung damai, tidak ada gesekan apapun yang mengatasnamakan agama. Semuanya berbaur dalam suatu nilai yakni kebersamaan dan toleransi," kata dia.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wanita Kristen Indonesia Kota Bandung, Kuswandari, mengaku bangga dengan diikutsertakannya komunitas tersebut dalam acara "Bukber on the Street".

Menurut dia, acara yang melibatkan lintas agama ini akan memperkuat rasa persatuan di antara sesama masyarakat tanpa pandang bulu.

"Ini acara yang pertama kalinya saya ikuti. Saya senang bisa ikut bisa merasakan kebahagiaan apa yang dirasakan warga muslim saat Ramadhan ini," kata dia.

Ia berharap, apa yang dilakukan di Kota Bandung dapat diikuti pula oleh masyarakat di daerah lainnya se-Indonesia.

"Semoga lebih baik lagi tanpa ada perpecahan. Kan satu NKRI, semua berbaur berbagai bahasa, berbagai agama, tapi satu Indonesia," katanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat dan Asep Firmansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018