Paris (ANTARA News) - Kontingen tuan rumah menelan realitas pahit yang sudah familiar di Roland Garros, ketika para petenis papan atas putra tersingkir di Prancis Terbuka pada Sabtu, meski cara mereka tersingkir bermacam-macam.

Richard Gasquet di atas kertas tidak memiliki peluang saat menghadapi spesialis lapangan tanah liat Rafa Nadal dan ia dihancurkan, sedangkan Gael Monfils menyia-nyiakan empat match point saat ia kalah dalam pertarungan lima set dari petenis Belgia David Goffin.

Petenis peringkat satu Prancis Lucas Pouille juga harus berkemas setelah kalah melalui "straight set," meski ia lebih mampu memberikan perlawanan dibanding Gasquet, dari petenis Rusia Karen Khachanov.

Hanya petenis peringkat 87 dunia Pierre-Hugues Herbert yang masih memiliki peluang untuk mencapai 16 besar, namun ia akan berhadapan dengan unggulan kesembilan asal AS John Isner pada Sabtu malam.

Jika ia kalah, ini akan menjadi pertama kalinya sejak 2007 di mana tidak ada wakil putra Prancis di putaran keempat yang bersaing untuk memperebutkan Piala The Muskeeters, yang terakhir kali diangkat petenis tuan rumah pada 1983 ketika Yannick Noah menaklukkan Mats Wilander.

Monfils begitu dekat terhadap kemenangan dengan match point pada set keempat, namun pada setiap kesempatan unggulan kedelapan Goffin mampu melakukan serve dengan sempurna dan lolos untuk memainkan set penentuan, yang ia menangi dengan mudah ketika lawannya yang berasal dari Prancis terlihat kehilangan fokusnya.

Monfils setidaknya memiliki alasan, di mana ia baru sebulan lalu kembali berkompetisi setelah mengalami cedera.

Masalah-masalah mental
Unggulan ke-15 Pouille mestinya berada dalam kondisi sempurna, namun ia terlihat kelelahan setelah dua set melawan Khachanov, yang menang 6-3, 7-5, 6-3 pada pertandingan yang sempat terganggu hujan, atas sang petenis Prancis.

"Secara fisik tidak ada masalah," kata Pouille. "Ini lebih masalah mental, saya bermain terlambat, saya memainkan pertandingan-pertandingan panjang dan rasanya menyedihkan saya tidak mampu melewati satu pertandingan tunggal."

"Menurut saya, saya meletakkan terlalu banyak tekanan (terhadap diri sendiri) dan sebenarnya sulit bagi saya untuk membongkar permainan saya. Namun saya tidak memiliki penjelasan sebenarnya."

Pada Jumat, Gilles Simon tidak memiliki jawaban saat melawan petenis Jepang Kei Nishikori, kalah 3-6, 1-6, 3-6 tanpa mampu memberikan perlawanan yang layak.

Gasquet setidaknya dapat bersembunyi di belakang fakta bahwa ia menghadapi petenis lapangan tanah liat terbaik sepanjang masa Nadal, kalah 3-6, 2-6, 2-6 dari kawan lamanya.

Bagaimanapun, ia kalah pada 12 poin pertama pertandingan di Lapangan Philippe Chatrier.

"Forehandnya datang dengan sangat kuat. Saya memulainya dengan buruk. Saya tidak memiliki banyak focal point di lapangan," kata Gasquet.

"Namun apapun. Ia lebih kuat daripada saya."

Pewarta: ANTARA
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018