Surabaya (ANTARA News) - Peserta dari 15 negara di Asia dan Eropa ditargetkan ambil bagian dalam kejuaraan bulutangkis Surabaya International Challenge 2007, di GOR Sudirman, Surabaya, 28 Agustus hingga 2 September mendatang. Ketua Panpel Surabaya Challenge 2007, Yacob Rusdianto, yang dihubungi wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan pada penyelenggaraan 2006 lalu saat masih bernama Surabaya Satellite, peserta yang datang berasal dari 10 negara Asia dan Eropa, seperti Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Perancis, dan Inggris. "Tahun ini, kami optimistis jumlah negara yang ikut ambil bagian akan lebih banyak lagi. Beberapa negara bahkan sudah melakukan konfirmasi keikutsertaannya," katanya. Dibandingkan dengan 2006, kejuaraan Surabaya Challenge 2007 jauh lebih berbobot, dengan menyediakan total hadiah sekitar 15 ribu dolar AS. "Tahun lalu saat masih bertitel Satellite, hadiahnya hanya 10 ribu dolar AS. Dengan jumlah hadiah yang lebih besar, pasti akan banyak peserta yang ambil bagian," ujar Ketua Umum Pengda PBSI Jatim ini. Ketua Bidang Luar Negeri Surabaya Challenge 2007, Irwan Setiadi, yang dihubungi terpisah menjelaskan hingga saat ini baru Inggris yang sudah memastikan ikut dengan mengirimkan tiga pebulutangkisnya. "Beberapa negara Asia dan Eropa juga sudah konfirmasi kepada panitia, tapi belum memberikan kepastian. Tapi kami yakin, mereka akan ikut kejuaraan ini," katanya. Dari catatan panpel, setidaknya 13 negara Asia dan Eropa--tidak termasuk tuan rumah Indonesia--yang sudah memberikan konfirmasi diantaranya Cina, Korsel, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, India, Swedia, Swiss, Belgia, dan Ceko. "Kami harapkan sebelum penutupan pendaftaran pada 16 Agustus mendatang, sudah ada kepastian negara-negara peserta itu. Karena panpel harus menyetor nama-nama peserta ke BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) untuk penentuan `seeded` dan undian," ujar Irwan Setiadi. Yacob Rusdianto menambahkan panitia sudah melakukan persiapan menyambut kejuaraan internasional itu, termasuk menggandeng salah satu hotel berbintang di Surabaya untuk akomodasi peserta. "Kami akan berusaha menjadi tuan rumah yang baik, karena itu persiapan dilakukan jauh-jauh hari agar hasilnya maksimal," jelas Yacob yang juga Direktur Badan Liga Bulutangkis Indonesia itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007