Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dengan didampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya I Ketut Darmawahana, Bupati Tuban Fathul Huda menyaksikan kendaraan truk pertama yang kemudian disusul kendaraan lainnya.
"Jembatan Widang yang sudah diperbaiki ini sudah melalui uji coba jadi sekarang aman tidak rawan," kata Soekarwo di sela-sela pembukaan jembatan Widang Rabu sekitar pukul 08.45 WIB.
Pembukaan jembatan Widang dilakukan tanpa upacara, tapi langsung petugas polisi lalu lintas atas perintah Soekarwo memberangkatkan kendaraan truk juga kendaraan lainnya untuk melewati jembatan Widang bagian barat yang melintas di Bengawan Solo itu.
Sedangkan jembatan Widang bagian timur masih tetap sama dimanfaatkan untuk kendaraan dari arah utara Tuban menuju Lamongan.
Dari hasil uji teknis, menurut I Ketut Darmawahana, kemampuan jembatan Widang yang salah satu bentangnya pernah ambruk, mampu menahan beban kendaraan 40 ton.
"Bentang jembatan yang sudah diperbaiki ya jelas kuat. Kemampuan beban 40 ton itu juga berlaku untuk lima bentang jembatan Widang lainnya," ucapnya menegaskan.
Menurut dia, jembatan Widang masih aman dilewati sejumlah kendaraan truk masing-masing bebannyak 40 ton berjalan beriring. Namun, kalau ada dua truk dengan beban masing-masing 40 ton berjalan berdampingan di tengah jembatan akan rawan.
"Ya oleh karena itu di tengah jembatan ini ada tanda kendaraan tidak boleh berjalan berdampingan," timpal Soekarwo menegaskan.
Yang jelas, kata I Ketut, kendaraan berat yang melalui jembatan Widang akan selalu dipantau, juga akan dilakukan evaluasi dua pekan sekali.
"Pemantauan kendaraan yang melalui jembatan Widang akan dilakukan termasuk evaluasi kondisi jembatan setiap dua pekan," kata dia menegaskan.
Jembatan Widang Tuban yang melintas di Benganwan Solo salah satu bentangnya ambruk pada 17 April mengakibatkan tiga truk dan satu sepeda motor masuk ke Bengawan Solo juga membawa satu korban jiwa. Dalam kejadian ambruknya jembatan tersebut, dua kendaraan truk tronton yang tercebur dari truk Semen Gresik.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
