Denpasar (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Bali berupaya maksimal mencegah masuknya teroris ke Pulau Dewata dengan cara mengerahkan tim "counter terrorism organised crime" (CTOC) atau Sabata Polda Bali, untuk menyisir setiap jalur pintu masuk pelabuhan dan bandara.

"Berdasarkan perintah bapak Kapolri, Polda Bali juga sudah membentuk Satgas antiteror untuk mengamankan wilayah Bali," kata Wakapolda Bali, Brigjen (Pol) I Wayan Sunartha, di Denpasar, Rabu.

Ia menambahkan, Satgas ini juga sudah bergerak dengan tim CTOC untuk bergabung mencegah anti teror yang juga bersama Densus 88. Terkait keterlibatan TNI dalam upaya ini, kata Sunartha, Polda Bali sudah bergabung untuk menangkal aksi teror ini.

"Termasuk tiga pilar yang keamanan tingkat desa juga kami kerahkan seperti Babinkamtibnas, Babinsa dan kepala desa untuk mewaspadai maupun mengkroscek warga pendatang yang masuk di daerahnya. Hal ini yang diwaspadai bersama," ujarnya.

Untuk sudah memetakan titik rawan masuknya teroris juga sudah diperketat, seperti dipintu masuk Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padang Bai maupun Pelabuhan Celukan Bawang juga terus dilakukan sterilisasi dengan cara melakukan pengecekan barang bawaan dan identitas orang yang masuk Bali.

"Yang tidak kurang perhatian kami dalam memantau ini, juga memeriksa setiap warga pendatang yang tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali yang selalu disiapkan secara terpadu," ujarnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Bali, Kombes (Pol) Hengky Widjaja mengatakan, Polda Bali sudah mengerahkan ribuan personel untuk memperketat keamanan pintu masuk Pulau Bali yakni Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana dan Pelabuhan Padang Bai, Kabupaten Karangasem, maupun Bandara Ngurah Rai, Bali.

Tidak hanya itu, Polda Bali juga memperketat keamanan disejumlah titik destinasi wisata guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pihaknya meyakini, dengan pengerahan ribuan personel yang disiagakan menjaga Pulau Bali kondisi keamanan tetap kondusif, karena polisi siap melayani masyatakat selama 24 jam.

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018