Serangan demi serangan terus datang bertubi-tubi. Ada yang memfitnah saya pemarah, cabul, bahkan saat saya umroh malah disebut saya stroke. Tapi itu semua harus saya sikapi dengan kepala dingin."
Medan (ANTARA News) - Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku belakangan ini dirinya secara pribadi sering mendapat fitnah oleh orang-orang tidak bertanggungjawab yang tujuannya untuk menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat.

Saat acara berbuka puasa bersama awak media di kediamannya di Medan, Rabu, Edy Rahmayadi mengatakan, "serangan demi serangan" terus menerpa dirinya untuk maju menjadi orang nomor satu di Sumatera Utara, bahkan sudah menjurus fitnah.

"Serangan demi serangan terus datang bertubi-tubi. Ada yang memfitnah saya pemarah, cabul, bahkan saat saya umroh malah disebut saya stroke. Tapi itu semua harus saya sikapi dengan kepala dingin," katanya.

Ia menyebutkan, siapapun nanti yang terpilih sebagai pemenang di pilkada Sumatera Utara, bukanlah menjadi hal yang penting karena itu semua memang proses sebuah demokrasi, namun tentunya demokrasi itu harus dijalankan dengan cara-cara bijak dengan tidak menjelekkan lawan.

"Tak pilih saya nanti di pilkada tidak masalah. Itulah demokrasi yang harus kita hormati.Yang tidak boleh itu saya tidak stroke dibilang stroke. Jangan kita mudah dipecah belah, marilah bersama-sama bergandengan tangan membangun Sumut yang kita cintai ini," katanya.

Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan penduduk Sumatera Utara yang terdiri dari 14 juta jiwa, ternyata berdasarkan data 1,4 juta diantaranya adalah tergolong miskin yang terkadnag untuk makan satu kali sehari saja masih susah.

"Hal itu lah yang menjadi salah satu dasar saya bertekad maju bersama Musa Rajecksha menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara. Saya ingin kedepan tidak ada lagi masayrakat miskin di Sumatera Utara yang kita cintai ini," katanya.

Tidak lupa ia juga menyampaikan peranan media dalam membangun suatu daerah sangat menentukan dengan pemberitaan-pemberitaan yang positif dan saling membesarkan semua program membangun demi semata-mata kesejahteraan masyarakat.

"Fungsi media sangat penting. Dia bisa membangun dan menghancurkan. Itu mengapa saya selalu mengajak wartawan untuk bersama-sama membangun dengan pemberitaan yang positif," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018