Jakarta (ANTARA News) - Stand Indonesia menjadi pusat perhatian pelaku bisnis perkapalan baik pengusaha setempat maupun dari berbagai negara dimana puluhan pengunjung mendatangi Stand Indonesia dalam acara Happy Hour pada pameran internasional Posidonia 2018, pameran perkapalan terbesar di Yunani diikuti pelaku utama perkapalan yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 8 Juni.

Pensosbud KBRI Athena Kristina Natalia kepada Antara, Kamis menyebutkan dalam acara Happy Hours, Indonesia menampilkan tarian Teruna Jaya dari Bali dan juga kuliner Indonesia, seperti dadar gulung, lapis legit, talam ubi, spring roll .

Pada pameran perkapalan internasional Posidonia, stand Indonesia penampilan tarian Teruna Jaya Bali yang memukau hadirin dan penjelasan Ketua Umum Indonesian National Shipowners` Association Carmelita Hartoto Hardikusumo mengenai perkembangan sektor perkapalan Indonesia mendapatkan perhatian khusus pebisnis maritim, serta paparan Dubes RI, Ferry Adamhar mengenai Posisi Indonesia sebagai negara maritim.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengunjungi stand Indonesia, bersama konglomerat Yunani Mr. Yannis Vardinoyannis yang menyambangi Dubes dan Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto.

Vardinoyannis merupakan Managing Director Anek Line dan salah satu anggota keluarga konglomerat Vardinoyannis yang menguasai sektor migas dan pengangkutan antar pulau. Vardinoyannis datang bersama dengan Melina Travlou, CEO Neptune line, salah satu pemain utama untuk pengangkutan mobil internasional. Pebisnis terkemuka Yunani lainnya, Mr. Chris Kontoveros, juga hadir dala acara Happy Hour . Chris Kontoveros merupakan pemilik salah satu perusahaan frozen seafood ternama Yunani, yang selama ini juga menjadi importir utama frozen octopus dari Indonesia.

Pameran yang telah berusia 50 tahun tersebut, merupakan ajang pameran perkapalan terbesar di Mediterania. Tahun 2016, pameran berusia 50 tahun tersebut diikuti oleh 33.512 exhibitors, pengunjung dan jurnalis.

Mayoritas exhibitors dan pengunjung pameran Posidonia merupakan pelaku usaha sektor maritim internasional, seperti pemilik perusahaan perkapalan, agen kapal, industri peralatan maritim dan sebagainya. Pihak penyelenggara mencatat newbuilding orderbook selama pameran mencapai 10 % dari total global order for new ships di 2016 dengan nilai 22 milyar US Dollars.

Posidonia 2018 dibuka secara resmi Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras. Selain PM Tsipras, Sekjen International Maritime Organization (IMO) Kitack Lim dan European Commissioner for Transport Violeta Bulc juga memberikan sambutan pembukaan.

Acara pembukaan dihadiri pejabat setingkat menteri terkait sektor perkapalan dari negara pelaku utama perkapalan dunia seperti Inggris, Malta, Siprus, Hongkong, Liberia, Singapura dan Polandia.

Yunani saat ini menguasai perkapalan internasional, dengan jumlah armada mencapai 4.092 kapal dengan 320.597.574 Deadweight Tonnage (DWT) dan 188.904 Gross Tonnage (GT). Khusus di sektor kapal tanker dan kargo, kapasitas armada Yunani mencapai 171,3 juta ton atau 81,57% kapasitas dunia.

Keikutsertaan Indonesia untul pertama kali menarik perhatian PM Tsipras saat mengelilingi area pameran. Perdana Menteri Yunani yang memegang tampuk pemerintahan Yunani sejak awal 2015 ini, menyempatkan diri untuk berbincang dengan Ferry Adamhar, Dubes dan Ketua Umum INSA.

"Partisipasi Indonesia selaras dengan ungkapan Presiden Joko Widodo pada pidato pertamanya tahun 2014 yakni Kita telah lama memunggungi samudra, laut, selat, dan teluk. Maka, mulai hari ini, kita kembalikan kejayaan nenek moyang sebagai pelaut pemberani. Menghadapi badai dan gelombang di atas kapal bernama Republik Indonesia," katanya.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018