Beijing (ANTARA News) - Petugas keselamatan di Provinsi Liaoning, China, menyelamatkan puluhan orang, yang terperangkap akibat ledakan di penambangan bijih besi, kata media pemerintah, Rabu, tentang kejadian mematikan terkini di salah satu puncak dunia negara penambang.

Ledakan di tempat tersebut, yang dalam pembangunan, menewaskan 11 orang dan melukai sembilan lagi pada Selasa pagi, kata berita berjejaring "People`s Daily" dan CCTV.

Pada Rabu, televisi pemerintah menunjukkan gambar langsung dari regu penyelamat dan alat berat untuk menarik korban selamat dari tempat tersebut.

Baca juga: Tujuh tewas, empat terjebak akibat ledakan tambang di China

Dua orang masih hilang, kata media pemerintah.

Kontrak berjangka bijih besi menguat pada Rabu pagi di tengah berita tentang ledakan itu, bahkan saat pasar masih dalam surplus besar karena impor besar. China adalah konsumen utama dunia dari bahan pembuat baja.

Proyek di Kota Benxi, yang dimiliki Grup Huamei, adalah tahap pertama dari fasilitas yang dibuka pada 2019 yang menghasilkan 15 juta ton per tahun.

Panggilan telepon ke Huamei dan pemerintah Kota Benxi tidak dijawab.

Baca juga: 21 orang tewas dalam ledakan tambang batu bara di Xinjiang

Pemerintah China telah mengambil tindakan untuk mencoba memperbaiki catatan keamanan yang buruk di banyak lokasi tambang.

Pada Mei, ledakan di tambang batu bara kecil di Provinsi Hunan menewaskan dua pekerja, sementara tiga lagi hilang, kata biro keamanan tambang batu bara Hunan, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.KR-DVI/B002)

Pewarta: antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018