Jakarta (ANTARA News) - Siloam Hospitals Purwakarta telah mengembangkan layanan untuk menjadi yang terbaik dalam penanganan nyeri. 

Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik di Siloam Hospitals Purwakarta, dr. Thomas Purba, SpKFR, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan rasa nyeri merupakan perpaduan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan berhubungan pada kerusakan jaringan. Rasa nyeri sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia. 

Saat ini, permasalahan nyeri yang kerap terjadi diantaranya disebabkan oleh karena tidak tertangani dengan optimal, ujarnya dalam acara  sosialisasi pelayanan
“Intervention Pain Management (IPM)” Tindakan Minimal Invasif untuk Meredakan Gangguan Nyeri.

Meredakan gangguan nyeri merupakan faktor penting meningkatkan kualitas hidup pasien. 

"Layanan Intervention Pain Management atau IPM merupakan salah satu layanan RS Siloam Purwakarta yang dikelola melalui teknik minimal invasive untuk mendapatkan efek bebas nyeri jangka panjang atau permanen", sebut dr. Thomas Purba, SpKFR. 

Ia menambahkan IPM merupakan pendekatan multispesialistik yang bertujuan untuk meredakan nyeri, mengembalikan fungsi dan mencegah terjadinya nyeri berkelanjutan. 

"Jadi selain mengembalikan rasa nyaman, kualitas hidup pasien kembali meningkat", imbuh Thomas.

Berdasarkan Data Statistik di Dunia, 80% orang dewasa pernah mengalami nyeri di punggung/pinggang dan bagian tubuh lainnya. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia. Saat ini, permasalahan nyeri yang kerap terjadi diantaranya disebabkan oleh : tidak tertangani dengan optimal.

Untuk meningkatkan keakuratan tindakan dan kualitas hasil pelayanan, IPM dapat dilakukan dengan media guiding berupa USG, C-Arm atau pun Fluoroskopi (CathLab).

Selain sosialisasi ini, Siloam Hospitals Purwakarta (SHP) juga melaksanakan Buka Puasa Bersama Keluarga Besar SHP dengan 20 anak yatim  Yayasan Al-Ukhuwah, pada 5 Juni lalu.
 

Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018