Jakarta (ANTARA News) - Para pemudik diimbau untuk tidak berangkat dari terminal bus bayangan atau yang tidak resmi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Salah satu terminal bus bayangan yang kerap dipadati pemudik adalah di titik perempatan Pasar Rebo, yang pada Sabtu siang masih dipadati para pemudik.

"Itu sebetulnya tidak boleh. Dinas Perhubungan sudah menertibkan terminal-terminal bayangan di DKI Jakarta karena itu dilarang dan tidak dijamin keselamatannya," kata Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan Emiral August di Jakarta, Sabtu.

Emiral mengatakan jika naik dan berangkat dari terminal bayangan, penumpang tentu tidak bisa memastikan keamanan kendaraan begitu pula kesehatan pengemudi.

"Bus harus langsung ke terminal, tidak boleh berhenti di sana (terminal bayangan). Penumpang harus naik dan berangkat dari terminal resmi," katanya.

DKI Jakarta memiliki empat terminal utama dan lima terminal bantuan yang bisa digunakan pemudik yang akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.

"Pasar Rebo tidak termasuk, dia hanya terminal bayangan. Kami imbau, tidak boleh naik dari situ. Terminal bayangan akan ditertibkan oleh Dinas Perhubungan, mobilnya bisa dikandangin," pungkasnya.

Terminal Kampung Rambutan terus mengalami peningkatan jumlah pemudik yang berangkat melalui terminal tersebut.

Terminal itu melayani pemudik yang akan pulang ke wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sejumlah kawasan di Sumatera.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018