Jakarta (ANTARA News) - Komandan Regu Satu Dishub Terminal Kampung Rambutan Jumali mengatakan dari sekitar 100 perusahaan otobus (PO) yang ada di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, sepuluh diantaranya telah menerapkan sistem penjualan tiket "online".

"Baru sepuluh yang pakai online, misalnya ada (PO) Lorena, Harapan Jaya, Sinar Jaya, dan Gunung Harta," ujar Jumali di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu.

Ia mengakui sebagain besar PO masih sulit untuk diajak beralih ke sistem daring.

Menurut dia, dalam urusan penyediaan tiket, pengelola terminal juga tidak bisa memaksakan setiap PO untuk beralih ke mekanisme daring, karena banyak di antara pengelola PO tersebut mengaku telah nyaman dengan sistem konvensional yang selama ini mereka jalani.

Baca juga: 171.973 orang tinggalkan Jakarta gunakan bus

"Yang tidak pakai online banyak juga yang beralasan kalau hal itu kegiatan yang mempersulit. Selain itu, di terminal tujuannya, mereka tidak punya loket seperti di Kampung Rambutan, sehingga pembelian tiket otomatis dilakukan di atas bus yang tidak kalah efisien," terang dia.

Kendati masih banyak yang memperjualkan tiket fisik, Jumali mengaku tidak mengkhawatirkan adanya potensi munculnya calo di Terminal Kampung Rambutan.

"Saya pastikan (calo) itu tidak akan ada, karena seluruh anggota PO didisiplinkan untuk selalu memakai seragam dan kartu tanda pengenal. Jadi masyarakat tahu dia beli ke siapa. Dan alhamdulillah seperti sebelumnya, selama ini tidak ada laporan soal munculnya calo," terang dia.

Baca juga: Pembangunan kawasan transit terpadu Kampung Rambutan dimulai tahun ini

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018