Jakarta (ANTARA News) - Keterpilihan Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tidak terlepas dari rekam jejak diplomasi dan peranan nyata Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian, kesejahteraan dan keamanan global.

"Dukungan kepada Indonesia yang melebihi dua pertiga dari anggota PBB menunjukkan kepercayan dunia kepada Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Bulgaria 2012-2016 Bunyan Saptomo kepada Antara di Jakarta, baru-baru ini.

Bunyan mengharapkan sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia dapat memanfaatkan untuk kepentingan nasional dan kepentingan bersama global sebagaimana diamanatkan Pembukaan UUD 1945: Pertama, melindungi segenap bangsa.

Terkait dengan hal ini di antara yang penting ialah perlindungan WNI/TKI di luar negeri . Dengan posisi di DK PBB, Indonesia antara lain dapat lebih mendorong kerja sama global dan regional yang lebih efektif bagi perlindungan pekerja migran, katanya.

Kedua, melindungi tumpah darah Indonesia. Ancaman yang dihadapi Indonesia antara lain separatisme, terorisme dan pencurian sumber daya alam terutama di laut.

"Dengan posisi di DK PBB, Indonesia antara lain diharapkan dapat mendorong kerja sama global dan regional yang lebih untuk penanggulangan separatisme, terorisme dan pencurian sumber daya alam laut," kata Sekjen "Indonesian Society for Organization of Islamic Cooperation (ISOIC) itu.

Ketiga, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan banga Indonesia. Dengan posisi di DK PBB, Indonesia diharapkan dapat lebih mendorong kemitraan global untuk melaksanakan pelembagaan berkelanjutan PBB 2030 untuk mewujudkan ksejehteraan dan kecerdasan masyarakat internasional termasuk Indonesia.

Keempat, ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kadilan sosial.

"Dengan posisi di DK PBB, diharapkan Indonesia dapat lebih berperan dalam penyelesaian isu-isu penting seperti kemerdekaan Palestina, penyelesaian konflik antara negara anggota OKI, yang Indonesia menjadi anggotanya, serta konflik karena ketidakadilan di Rohingya dan Filipina Selatan, yang merupakan bagian dari ASEAN," katanya.

Bunyan sebagai anggota Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri mengharapkan dengan menjadi anggota tidak tetap di DK PBB bisa meningkatkan peran Indonesia di tingkat global dan bisa menjadikan DK PBB lebih efektif dan adil dalam melaksanakan tugasnya.

Ketika masih bertugas sebagai duta besar tahun 2012-2016, Bunyan turut melobi pemerintah bulgaria agar mendukung pencalonan RI sebagai anggota tidak tetap DK PBB.

Jabarkan polugri
Sementara itu, Direktur Eksekutif the Global Future Institute, Hendrajit mengatakan Indonesia dapat lebih berperan aktif menjabarkan politik luar negeri RI yang bebas aktif seraya menjabarkan semangat Dasa Dila Bandung 1955 dan Gerakan Non Blok.

"Sehingga kita bisa ikut serta menawarkan solusi perdamaian dunia. Khususnya konflik di Semenanjung Korea dan Suriah mengingat keterlibatan kepentingan tiga negara adikuasa Amerika Serikat, Rusia dan China," kata dia.

Pada bagian lain Hendrajit mengatakan keterpilihan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB merupakan tantangan besar buat Indonesia di saat persekutuan blok Barat di Asia Pasifik yang mencakup Australia, AS, Jepang dan India membentuk persetujuan keamanan bernama "Quad" untuk membendung pengaruh China di sektor maritim melalui "One Belt One Road". China sendiri makin agresif dengan dalih blok Barat pun agresif mengepung China.

"Karena itu berita bagusnya semangat Dasa Sila Bandung menemukan kembali momentumnya untuk menjawab tantangan global maupun regional saat ini. Inilah momentum menghidupkan kembali peran kepeloporan Indonesia melalui keanggota tidak tetap RI di DK PBB," kata Hendrajit.

Baca juga: Indonesia masuk DK PBB, ini kata Wapres
Baca juga: Hikmahanto sebutkan keuntungan Indonesia sebagai DK PBB

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018