Makasar (ANTARA News) - Ketua Umum Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Ibu Mufidah Jusuf Kalla menegaskan pemerintah sudah melarang ekspor semua anggrek jenis langka, sebagai upaya melindungi spesies anggrek Indonesia. "Sekarang kita(pemerintah, red) sudah larang. Sudah tidak ada lagi ekspor anggrek jenis langka itu. Kita kembangkan saja di sini (dalam negeri)," kata Ketua Umum PAI , Ibu Mufidah Kalla saat meninjau pameran anggrek dan kerajinan di Makasar, Jumat. Menurut Ibu Mufidah, di Indonesia terdapat lebih dari 5.000 spesies anggrek. Beberapa diantaranya merupakan anggrek langka seperti anggrek macan dan anggrek hitam dari Papua. Saat ini, tambahnya, sedang dilakukan pengembangan dan pembibitan anggrek di seluruh Indonesia. Salah satu caranya, tambah Ibu Mufidah, adalah dengan melakukan perlombaan di daerah-daerah. "Kita lakukan perlombaan di daerah-daerah. Nanti siapa (anggrek) yang juara dibawa ke Jakarta untuk dikembangkan," kata istri Wapres Jusuf Kalla . Malu Selain membuka pameran anggrek dan bazar Dewan Kerajinan Nasional tingkat Daerah (Dekranasda) Sulsel, Mufidah juga melantik para pengurus PAI Sulsel. Dalam pidatonya Ibu Mufidah menyentil jumlah pengurus PAI Sulsel. "Saya malu kalau anggrek disini tidak bagus, karena tadi jumlah pengurus PAI Sulsel yang banyak sekali," kata Ny Mufidah. Namun, Ny Mufidah mengaku sudah mendapatkan komitmen dari para pengurus yang mengatakan akan berusaha keras mewujudkan keinginan ketua umum. Lebih lanjut Mufidah mengaku saat ini perkembangan pembudidayaan anggrek di Indonesia sudah mulai berjalan dengan baik. Diharapkan dibuatnya pusat-pusat anggrek di daerah-daerah akan bisa meningkatkan produksi dan kualitas anggrek Indonesia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007