Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan rasa bangganya bahwa wakil anak muda dari Indonesia, Tiza Mafira, terpilih menjadi salah satu "Ocean Heroes" 2018 oleh lembaga UN Environment.

"Kami bangga anak muda Indonesia seperti Tiza mendapat penghargaan dari UN Environment sebagai salah satu Ocean Heroes 2018," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya S Poerwadi, di Jakarta, Senin.

Brahmantya mewakili KKP menyampaikan selamat kepada Tiza Mafira yang telah turut serta mengampanyekan untuk memerangi sampah plastik sehingga mendapatkan penghargaan tertinggi dari UN Environment.

Apalagi, Brahmantya mengingatkan bahwa lautan dan kawasan perairan memiliki manfaat yang sangat besar baik untuk kehidupan manusia baik secara ekonomis, ekologis maupun estetis.

Namun, lanjutnya, kondisi lautan saat ini mendapat tantangan besar berupa sampah plastik yang merusak lingkungan laut beserta biota di dalamnya.

"Sampah plastik saat ini menjadi isu global dan jika kita tidak mengubah kebiasaan, maka diprediksi di lautan akan ada 1 ton plastik untuk setiap 3 ton ikan pada 2025, dan pada 2050 akan lebih banyak plastik dibanding ikan," ucapnya.

Untuk itu, ujar dia, pencemaran di laut dan samudera Indonesia yang sangat luas membutuhkan juara dan pemimpin, terutama dari kelompok generasi muda seperti Tiza.

Ia mengutarakan agar penghargaan bergengsi yang diraih Tiza dapat menginspirasi lebih banyak pihak mendukung pencapaian target Indonesia membebaskan laut dari pencemaran plastik pada 2025.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP juga mengajak berbagai pihak pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama memerangi polusi di laut dan menjaga lingkungan laut demi masa depan yang lebih baik.

Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Norwegia memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan ruang laut sehingga dapat diseimbangkan antara manfaat ekonomi maupun upaya penyehatan ruang laut yang terdapat di kawasan perairan nasional.

Salah satu bentuk komitmen Norwegia untuk mengurangi sampah laut ditunjukkan melalui "trust fund" yang digunakan untuk membantu negara-negara mengurangi sampah laut di dunia.

"Trust fund" ini diberikan melalui berbagai penetapan, salah satunya melalui Bank Dunia, dan dialirkan ke negara-negara yang membutuhkan bantuan untuk pengelolaan sampah di laut, termasuk Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti menyambut baik bantuan Norwegia tersebut. "Kami sangat mengapresiasi bantuan Norwegia dalam upaya Indonesia mengurangi sampah laut," tuturnya.

Baca juga: Kisah Susi tenggelamkan kapal pencuri ikan masuk New York Times

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018