"Hari ini (arus kendaraan) turun lima hingga tujuh persen dibandingkan tanggal 10 kemarin," kata Royke melalui siaran pers, Senin.
Hal itu dikatakannya usai meninjau arus mudik di gerbang keluar Tol Pejagan.
Menurut dia, situasi arus kendaraan di gerbang keluar Tol Pejagan, normal. "Antrian kendaraan normal, cenderung turun," katanya.
Pihaknya menargetkan arus mudik tahun ini bisa lebih baik, dari segi kelancaran arus dan tingkat keselamatan daripada tahun 2017, terlebih adanya infrastruktur Tol Trans Jawa sudah bisa digunakan meski sebagian masih bersifat fungsional.
Royke pun mengimbau para pemudik agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk jalan.
"Upaya-upaya pencegahan kecelakaan harus serius dilakukan sambil sosialisasi dan kembali lagi bahwa peran utama bagaimana masyarakat mengimplementasikan atau menerima sehingga mereka bisa berperilaku tertib, kalau toh ada kemacetan ikuti lajur-lajur antrian yang sudah ada jangan membuat antrian baru atau lajur-lajur baru," kata mantan Kapolda Papua Barat ini.
Baca juga: Arus mudik bisa kembali memuncak pada H-2
Baca juga: Kemacetan Brebes terkonsentrasi di perlintasan KA Tonjong
Baca juga: Dishub Sukabumi mulai arahkan kendaraan menuju jalur alternatif
Baca juga: 8,784 pemudik berangkat dari Kampung Rambutan pada H-4
Ada sepuluh titik macet di Pulau Jawa yang menjadi prioritas penanganan tim Operasi Ketupat 2018 antara lain adalah Cikampek, gerbang tol Palimanan, gerbang tol Kertasari (Tegal), dan jembatan Kali Kuto.
Titik rawan macet berikutnya adalah gerbang tol Manyaran (Semarang), Karangsawah Tonjong (Brebes), dan Malangbong-Limbangan (Garut).
Sementara itu, menurut Royke, tempat peristirahatan di tol bakal berpotensi menjadi penyebab macet pada arus balik mendatang.
Adapun titik-titik macet pada arus balik yakni rest area tol Cipali kilometer 102 dan kilometer 130, rest area Cikampek kilometer 62.
Selanjutnya, dua lokasi rawan macet yang terakhir adalah penyeberangan Merak-Bakauheni dan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk juga akan terjadi kepadatan.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
