Jakarta (ANTARA News) - Macet seolah tak bisa dipisahkan dari keseharian Jakarta dan kota-kota satelit di sekitarnya termasuk Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Padatnya penduduk dan beragamnya aktivitas menjadi rumus wajar produksi kemacetan di Jabodetabek.

Namun, hari-hari ini dan beberapa hari ke depan, suasana akan terasa berbeda di Jakarta maupun kota-kota di sekitarnya.

Tentu tak sepenuhnya lengang, kepadatan akan tetap terlihat dari berbondong-bondongnya warga yang mengikuti arus mudik ke kampung halaman, baik melalui termina bus, stasiun kereta api maupun bandara.

Tapi di jalan protokol Jabodetabek, lengang menjadi cerminan kontradiksi riuh rendahnya jalur mudik. Semenjak Senin atau hari pertama cuti bersama lalu lintas di jalan protokol Jabodetabek relatif lebih lancar dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Dari Ciputat menuju ke kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, misalnya, bisa ditempuh dalam waktu sekira 35 menit, padahal pada hari-hari biasa membutuhkan setidaknya hingga sekira 1,5 jam.

Sejumlah jalan yang terpantau relatif lebih lancar dibanding hari biasa, antara lain adalah Jalan Sudirman, Jalan S Parman dan Jalan MH Thamrin.

Begitu pula dengan informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya yang menyampaikan bahwa situasi lalu lintas seperti di Kilometer 19 rest area arah Cikarang dan Simpang TI Kalimalang Bekasi Cyber Park terpantau ramai lancar.

Pemerintah telah menetapkan cuti bersama Lebaran 2018 sebanyak tujuh hari kerja, yaitu pada tanggal 11-14 dan 18-20 Juni.

Untuk memperlancar arus mudik, maka kebijakan ganjil-genap di Pintu Tol Bekasi (Barat dan Timur), Cibubur, Kunciran, Tangerang dan Karawaci tidak berlaku selama 11-14 Juni dan 18-20 Juni 2018.

Sesuai dengan payung hukum kebijakan tersebut yaitu Peraturan Menteri Perhubungan PM Nomor 18 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri Perhubungan PM Nomor 36 Tahun 2018, kebijakan tidak berlaku selama hari libur nasional, kata Kepala Bagian Humas Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Budi Rahardjo

Cuti bersama Lebaran 2018 merupakan hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah melalui Keppres Nomor 13 Tahun 2018 dengan demikian dapat diperlakukan sama dengan hari libur nasional yang memungkinkan kebijakan ganjil-genap sementara tidak berlaku.

Kebijakan ganjil-genap sebagaimana tersebut di atas merupakan bagian dari paket kebijakan penanganan kemacetan di Tol Jakarta Cikampek (ruas Bekasi-Jakarta), Tol Jagorawi (ruas Cibubur-Jakarta) serta Tol Jakarta-Tangerang yang dikeluarkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan.

Penerapan kebijakan yang dilakukan mulai 12 Maret 2018 di Tol Jakarta Cikampek menyusul kemudian Jagorawi dan Jakarta-Tangerang berlaku setiap Senin-Jumat pukul 06.00-09.00 WIB kecuali hari libur nasional.

Baca juga: Lalu lintas Jakarta lancar awal cuti bersama

Selain kebijakan ganjil genap diberlakukan pula kebijakan pembatasan angkutan barang (gol III, IV, V) khusus untuk Tol Jakarta - Cikampek dan Tol Jakarta - Tangerang (Cikupa-Tomang), sementara penerapan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) diberlakukan baik di Tol Jakarta - Cikampek (Bekasi - Jakarta), Tol Jagorawi (Bogor - Pasar Rebo) maupun Tol Jakarta - Tangerang (Tangerang - Kebon Jeruk).

Dengan demikian mengingat satu paket maka, pemberlakuan kebijakan pembatasan angkutan barang (III, IV, V) serta pemberlakuan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) sebagaimana tersebut diatas juga tidak berlaku selama cuti bersama lebaran.

Namun perlu dibedakan bahwa kebijakan pembatasan angkutan barang (III, IV, V) yang terkait dengan penyelenggaran angkutan lebaran secara nasional diatur tersendiri oleh Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Jadi tidak terkait dengan kebijakan pembatasan angkutan barang (III, IV, V) yang menjadi lingkup paket kebijakan penanganan kemacetan wilayah Jabodetabek oleh BPTJ sebagaimana tersebut di atas.

Selesai masa cuti bersama lebaran yaitu mulai 21 Juni 2018 paket kebijakan penanganan kemacetan di jalan tol sebagaimana tersebut di atas efektif diberlakukan kembali seperti biasa.


Turun

Petugas Kepolisian Resort Metro Bekasi Kota menyatakan bahwa kepadatan jumlah kendaraan di jalur mudik Bekasi ke arah Cikampek pada Senin sudah berangsur turun jika dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Perwira Posgatur Posko Ketupat Jaya Persimpangan Bekasi Cyber Park AKP Mujiyanto mengatakan bahwa puncak kepadatan pemudik yang melalui Persimpangan Bekasi Cyber Park menuju Cikampek, terjadi pada Sabtu (9/6) malam dengan rata-rata sebanyak 2.000 kendaraan melintas setiap jam.

"Senin ini mulai berkurang kepadatannya. Pada Sabtu dan Minggu lalu, pemudik motor ramai melalui simpang Bekasi Cyber Park," kata Mujiyanto, kepada Antara, di Bekasi, Senin.

Baca juga: Lalu lintas Ketanggungan Brebes ramai lancar

Menurut Mujiyanto, pihaknya mencatat jumlah kepadatan kendaraan pada Minggu (10/6) juga sudah mulai mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya, yakni dengan rata-rata 1.000 kendaraan meintas per satu jam.

Data Kepolisian Daerah Metro Jaya Resort Bekasi Kota, total jumlah kendaraan yang melintas di Simpang Kalimalang pada Minggu (10/6) mulai pukul 20.00 WIB hingga Senin (11/6) pukul 08.00 WIB tercatat sebanyak 16.934 kendaraan bermotor.

Dari total kendaraan bermotor yang melintas tersebut, didominasi oleh kendaraan bermotor roda dua yang mencapai 14.865 kendaraan, dan kendaraan roda empat sebanyak 2.069 kendaraan.

Sementara pada pencatatan sebelumnya, pada Minggu pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB, jumlah kendaraan yang melitas sebanyak 16.522 unit. Dari total jumlah kendaraan tersebut, terbagi dari 11.551 unit kendaraan roda dua dan 4.971 merupakan kendaraan roda empat.


Persalinan

Anggota Polwan Polres Purwakarta Iptu Kuswari membantu persalinan seorang pemudik bernama Fitri Wulandari di tempat istirahat KM 88 Tol Cipularang.

Ibu yang bernama Fitri Wulandari warga Kabupaten Ciamis bersama keluarganya hendak melakukan perjalanan mudik ke Pangandaran Jawa Barat, kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dwimawan Heru melalui pesan singkat di Purwakarta, Senin.

Dwimawan mengatakan bahwa petugas Polres Purwakarta bersama PT Jasa Marga menyelamatkan seorang bayi yang dilahirkan Fitri Wulandari.

Fitri sudah melahirkan seorang bayi perempuan di dalam mobil bernomor polisi B-1978-GM, kemudian Iptu Kuswari yang berjaga di rest area segera membantu Fitri dan bayinya.

Baca juga: Polwan bantu pemudik melahirkan di rest area

Dwimawan menuturkan bahwa Jasa Marga bekerja sama dengan beberapa rumah sakit yang berdekatan tol untuk memberikan pertolongan saat terjadi kondisi luar biasa.

Untuk daerah Purwakarta yang bertepatan dengan lokasi rest area KM 88, Jasa Marga menggandeng Rumah Sakit (RS) Bayu Asih Purwakarta, ujar Dwimawan.

Dengan adanya kerja sama lintasinstansi tersebut, Iptu Kuswari segera membawa Fitri dan anaknya ke RS Bayu Asih Purwakarta untuk mendapatkan penanganan medis selanjutnya dan memastikan keselamatan ibu dan anak tersebut.

Guna menjaga dan mengawal kelancaran pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018, seluruh petugas keamanan dikerahkan, baik dari kepolisian maupun petugas Jasa Marga Siaga yang dibentuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Tugas para penjaga keamanan tidak hanya bagi hal yang bersifat teknis, seperti mengurai kepadatan kendaraan atau memberikan informasi bagi pemudik, tetapi juga melayani pemudik yang membutuhkan pertolongan darurat.



Pengalihan

PT Jasa Marga selaku pengelola jalan tol Jakarta-Cikampek mempersiapkan sistem pengalihan kendaraan ke gerbang tol Cikarang Barat jika terjadi antrian kendaraan sepanjang 700-1.000 meter di Gerbang Tol Cikarang Utama 1.

Jika antrian kendaraan di gerbang tol Cikarang Utama panjang, maka pengalihan arus ke Cikarang Barat 3 kemudian masuk kembali ke Gerbang Tol Cikarang Barat 1, kata Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Irwansyah.

Pengalihan kendaraan hanya berlangsung selama 10-15 menit. Hal itu bertujuan untuk mengurai kepadatan antrian gerbang tol sehingga arus kendaraan tidak tersendat lama.

Selain pengalihan arus, PT Jasa Marga juga menyiapkan sistem Baca juga: Jasa Marga persiapkan pengalihan arus di gerbang tol Cikarangatau menggunakan jalur lawan arah untuk dilalui kendaraan dari Jakarta ke arah Cikampek.

"Contraflow" diberlakukan jika antrian gerbang tol Cikarang Utama 1 telah lebih dari 1 kilometer.

Pengelola jalan tol Jakarta-Cikampek mengimbau masyarakat yang hendak mudik untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dan kendaraan.

"Harus dilihat rambu-rambu lalu lintas untuk taati. Lalu untuk transaksi gerbang tol, masyarakat perlu menyediakan e-toll nya dan pastikan saldonya mencukupi agar transaksi yang ada di gerbang bisa berjalan dengan baik," demikian imbauan Irwansyah.

Pada Minggu (10/6) tercatat sebanyak 88.593 kendaraan melalui gerbang masuk Cikarang Utama 1. Jumlah itu menurun dari Sabtu (9/6) yaitu 109.165 kendaraan.



Ke Sumatera

Sementara, selain ke arah timur Jakarta, sebagian pemudik juga bergerak ke arah barat Jakarta. Mereka melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak di Banten hingga Bahaueni di lampung.

Setiba di bakauheni, mereka menuju kampungnya di wilayah Lampung maupun berbagai kota dan desa di provinsi di Sumatera. Hal itu menygakibatkan arus kendaraan pemudik menuju Palembang makin padat melintas di Jalinsum wilayah Waykanan.

Kasat Lantas Polres Waykanan AKP I Wayan Budiarta di Waykanan, Senin, memperkirakan kendaraan yang melintasi daerah itu lebih dari 10.000 kendaraan.

Banyak pemudik yang memutuskan berkendara pada malam hari. Mungkin karena suasana jalan yang lengang, katanya.

Baca juga: Jalinsum Waykanan dipadati kendaraan pemudik arah Palembang

Sehubungan dengan banyak pemudik yang berkendara pada malam hari, dia mengatakan bahwa pihaknya melakukan pengecekan dan pengamanan terhadap pemudik yang sedang beristirahat di Jalinsum Waykanan.

Arus mudik di Jalinsum Waykanan lebih didominasi kendaraan roda empat dbandingkan motor. Selain itu, dari pantauan di jalan raya menunjukkan hampir 70 persen kendaraan yang masuk ke Waykanan pada malam hari.

Berkaitan itu, dia meminta para pemudik yang melakukan perjalanan agar lebih berhati-hati saat berkendara, khususnya pada malam hari. Masalahnya, masih banyak badan jalan yang berlubang-lubang.

Banyaknya jalan berlubang membuat para pemudik harus ekstra hati-hati.

Pewarta: Sri Muryono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018