Jakarta (ANTARA News) - Para pemudik yang berangkat dari Terminal Antarkota Antarprovinsi Kalideres, Jakarta Barat, diminta untuk mewaspadai modus kejahatan dengan hipnotis setelah satu calon penumpang menjadi korban.

"Kami mengimbau para pemudik untuk selalu waspada dan berhati-hati, jangan mudah percaya pada orang yang tidak dikenal," kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen di Jakarta, Selasa.

Imbauan tersebut ditekankan otoritas pengelola Terminal Kalideres setelah Suprihartiningsih, seorang calon penumpang yang akan pulang ke Pati, Jawa Tengah, menjadi korban hipnotis pada Selasa siang.

Menurut Revi, saat itu Suprihatiningsih mengaku didekati seorang pria saat tertidur di ruang tunggu terminal. Pria itu menawari korban mudik gratis bersama tanpa perlu membeli tiket bus.

Korban kemudian dibawa pelaku hipnotis ke Tangerang, sebelum akhirnya sadar dan mendapati uang dan barang-barang berharganya raib.

Berdasarkan keterangan korban, pihak pengelola Terminal Kalideres dan polisi yang berjaga telah melihat rekaman kamera CCTV, namun belum mendapatkan petunjuk.

Pihak Terminal Kalideres telah menyiagakan 150 personel keamanan gabungan selama musim Lebaran 2018 yang terdiri atas kepolisian, TNI, dinas perhubungan, satpol PP, petugas damkar, pramuka, dan instansi terkait lainnya.

Selain itu, beberapa spanduk imbauan untuk selalu waspada dan hati-hati juga dipasang di beberapa titik strategis.

Revi menambahkan, petugas informasi juga secara reguler memberikan pengumuman dan imbauan kepada para calon penumpang di Terminal Kalideres.

"Karena itu, selain dari upaya dari kita, pemudik diharapkan tetap awas dan jangan lupa berdoa," kata dia.

Terminal Kalideres telah memberangkatkan 25.251 pemudik dengan total 1.703 bus selama arus mudik pada 7-11 Juni 2018 dengan tujuan berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatra.
 

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018