Moskow (ANTARA News) - Mantan presiden FIFA yang sedang dijatuhi skors Sepp Blatter menerima undangan terbuka dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri Piala Dunia di Rusia dan berniat untuk datang, kata juru bicara Blatter, Thomas Renggli pada Selasa.

Blatter, yang memimpin badan sepak bola dunia selama 17 tahun, diskors dari olahraga ini selama enam tahun karena pelanggaran kode etik pada 2015 di tengah skandal korupsi terbesar yang menggoncang FIFA.

Sejumlah pejabat badan tersebut telah ditahan otoritas AS dan Swiss, meski Blatter sendiri tidak ditahan dan ia membantah tudingan dirinya melakukan pelanggaran.

Kehadiran pria 82 tahun itu di Piala Dunia dapat membuat dirinya berdekatan dengan suksesornya, Gianni Infantino, yang telah menarik garis tegas untuk memisahkan dirinya dengan skandal-skandal di masa lalu.

FIFA tidak berkomentar ketika ditanyai mengenai rencana Blatter.

Renggli mengatakan pria Swiss itu belum memutuskan apakah ia akan melakukan perjalanan ke Rusia atau apa pertandingan yang akan ia saksikan, namun ia tentu saja tidak akan menghadiri upacara pembukaan atau pertandingan perdana antara Rusia melawan Arab Saudi pada Kamis.

Blatter merupakan presiden FIFA ketika Rusia memenangi hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010, mengungguli Inggris, serta beberapa negara lainnya, dalam pencalonannya.

Pada 2015, Putin mengatakan Blatter layak mendapatkan Hadiah Nobel untuk pengabdiannya terhadap badan sepak bola dunia, dan ia yakin bahwa Blatter bukan orang yang terlibat dalam aktivitas korupsi.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Oktober bahwa baik Blatter dan mantan presiden UEFA Michel Platini, yang juga diskors menyusul penyelidikan-penyelidikan etika, akan disambut di Piala Dunia sebagai "kawan lama" presiden Rusia.

Turnamen itu, yang akan berlangsung di 11 kota di 12 stadion, akan berlangsung dari Kamis sampai 15 Juli.

Baca juga: Blatter minta teknologi VAR tidak digunakan di Piala Dunia

Pewarta: -
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018