Yogyakarta (ANTARA News) - Terminal Tipe A Giwangan Yogyakarta memastikan akan bertindak tegas terhadap bus yang diketahui melanggar trayek perjalanan dengan tilang.

"Peningkatan perjalanan bus pada masa Angkutan Lebaran 2018 terkadang menyebabkan sejumlah bus nekat melanggar trayek yang dimiliki. Kami pun akan menindak tegas," kata Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, untuk mengetahui bus yang masuk ke Terminal Giwangan melanggar trayek atau tidak bukan pekerjaan mudah tetapi dibutuhkan kejelian dari petugas di lapangan dengan melihat kartu pengawasan yang dimiliki tiap armada.

Sejumlah pelanggaran trayek yang kerap dilakukan perusahaan otobus di antaranya adalah, nekat masuk ke Terminal Giwangan Yogyakarta meski di dalam trayeknya tidak masuk ke terminal.

"Misalnya bus dengan trayek Solo-Jakarta. Seharusnya, bus hanya lewat Yogyakarta tanpa masuk ke Giwangan tetapi mereka masuk ke terminal," katanya.

Pelanggaran trayek tersebut dimasukkan dalam kategori bus tidak laik jalan dari sisi administrasi. Sedangkan untuk pengecekan kelaikan fisik bus dilakukan dengan pengamatan secara kasat mata.

"Petugas akan melihat kondisi lampu, wiper, spion, dan kondisi ban. Sedangkan untuk pengereman belum dilakukan karena membutuhkan peralatan khusus," katanya.

Bekti menyebut, bus harus benar-benar dalam kondisi fisik yang baik untuk memperoleh izin diberangkatkan dari Terminal Giwangan Yogyakarta.

"Jika ada lampu yang rusak atau pecah, dan ban masih vulkanisir, maka bus tidak diizinkan diberangkatkan dari Giwangan sampai ada perbaikan. Ini untuk keamanan dan keselamatan di perjalanan," kata Bekti.

Pada Selasa (12/6), jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Giwangan meningkat cukup banyak dibanding hari sebelumnya yaitu mencapai 18.826 penumpang dengan penumpang datang sebanyak 14.027 orang.

"Sejak akhir pekan lalu, penumpang yang datang maupun berangkat dari Giwangan terus mengalami peningkatan. Dan hingga Rabu pagi, sudah ada sekitar 8.000 penumpang, baik yang datang maupun berangkat," katanya.

Bekti menyebutkan, jumlah penumpang yang datang dan berangkat dari Giwangan akan terus meningkat karena hari ini, H-2 lebaran diperkirakan menjadi puncak arus mudik di Terminal Giwangan.

Sementara itu, jumlah penumpang kereta api jarak jauh di Daop 6 Yogyakarta pada Selasa (12/6) atau H-3 lebaran justru mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu 14.372 penumpang dari tahun lalu 15.014 penumpang.

Meskipun demikian, total jumlah penumpang secara kumulatif sejak 5 Juni mengalami kenaikan 108 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu 104.081 penumpang dari 96.241 penumpang.
 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018