Ambon, Maluku (ANTARA News) - Kenaikan jumlah pemudik Lebaran 1439 Hijriah melalui jalur laut yang mencapai lebih dari 20 persen tahun ini ternyata melebihi target PT PELNI Cabang Ambon.

"Awalnya diperkirakan terjadi lonjakan arus pemudik sekitar tiga persen dibanding Lebaran tahun lalu," kata Kepala PT PELNI Cabang Ambon, Firman Rachimin, di Ambon, Rabu.

Puncak mudik Lebaran terjadi pada pukul 12.00 WIT Selasa, (12/6), pada saat ribuan orang menaiki KM Tidar yang baru tiba dari Papua dan selanjutnya akan menuju arah barat Indonesia.

Pada 14 Juni 2018 masih ada KM Ciremai yang menyinggahi pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju arah barat Indonesia namun tidak terjadi lonjakan. "Yang akan naik KM Ciremai diperkirakan hanya sekitar 500 orang," katanya.

Kebanyakan para pemakai jasa pelayaran yang mudik Lebaran tahun ini lebih banyak secara lokal, baik antar pulau di dalam provinsi maupun ke arah timur Indonesia.

"Jumlah pemudik ini dihitung berdasarkan mereka yang menggunakan armada kapal milik PT PELNI dan itu belum termasuk armada kapal yang dikelola pihak swasta," ujar Rachimin.

Kalau dari awal mudik pada posisi H-15, penumpang yang naik dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon mencapai sekitar 10.000 orang dan yang terbanyak pemudik tujuan Banda sampai Fak-Fak pada Jumat dini hari (8/6).

Para penumpang yang naik dari Pelabuhan Ambon dengan menggunakan KM Ngapulu saat itu sudah mencapai 2.300 orang, termasuk di antaranya 700 orang yang mengikuti program mudik gratis BUMN dan terdaftar melalui Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara.

Kapal PT PELNI yang masuk ke Ambon ada delapan kapal yang tetap, dan nantinya akan ada tambahan tiga kapal sehingga kapal PT PELNI yang melayani mudik Lebaran ada 11 kapal.

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018