Garut (ANTARA News) - Bioskop Garut XXI di Ramayana Mall, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali dibuka untuk umum, Sabtu, setelah ditutup karena disegel oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terkait kelengkapan izin pembangunan gedung.

Bioskop modern yang baru pertama dibangun di Kota Garut itu disambut baik oleh masyarakat yang tampak antusias ingin menyaksikan tayangan dengan memadati gedung tersebut.

Seorang warga Garut, Kusuma mengatakan, senang telah dibuka kembali bioskop Garut XXI di Ramayana Mall sebagai tempat hiburan baru bagi warga.

"Ya senang saja bioskop di Garut sudah dibuka, kabarnya kemarin-kemarin ditutup, sekarang dibuka lagi," kata Kusuma warga Kecamatan Samarang.

Ia menuturkan, Garut sudah selayaknya ada bioskop yang modern untuk memudahkan masyarakat menonton berbagai jenis film terbaru dengan nyaman dan tenang.

"Selama ini warga Garut termasuk saya kalau mau nonton harus pergi ke Tasikmalaya atau ke Jatinangor yang lokasinya jauh memerlukan waktu sekitar dua jam perjalanan," kata Kusuma.

Warga Garut lainnya, Nenden Sintawati menyatakan sama senang dengan kehadiran bioskop di perkotaan Garut, karena bisa dengan mudah untuk menyaksikan film terbaru produksi dalam maupun luar negeri.

Menurut dia, suatu daerah yang memiliki bioskop tentunya menjadi kebanggaan bagi warganya, karena dianggap sebagai kota yang berkembang dan maju.

"Kita jadi gak kalah dibandingkan kota lain, seperti Tasikmalaya dan Bandung," kata pelajar asal Garut itu.

Manajer Operasional Cinema XXI, Suprayitno mengatakan, animo masyarakat pada hari kedua Lebaran cukup tinggi, tercatat yang membeli tiket menonton sebanyak 3.500 orang.

"Animo penonton sangat luar biasa pada hari pertama setelah dibuka kembali, sekitar 3.500 orang," katanya.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut, Yusuf Sapari menyambut baik keberadaan Garut XXI tersebut, karena akan berdampak positif bagi masyarakat dan juga perekonomian setempat.

Ia berharap, keberadaan bioskop Garut XXI bisa menjadi sarana kemashalatan umat, apalagi pemutaran filmnya bertema religi?sesuai karakter Garut sebagai daerah santri.

"Saya juga Ketua Muhammadiyah. Saya melihat bahwa ketika ada film tentang tokoh Muhammadiyah, warga sini juga harus pergi ke kota lain untuk menonton, makanya saya menilai positif keberadaan Garut XXI," katanya.

Baca juga: Panahan, alternatif "ngabuburit" warga Garut
Baca juga: Saber Pungli Polda Jabar amankan tiga PNS BKD Garut

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018