Nganjuk (ANTARA News) - Gerbong kereta pembangkit di Kereta Api Gajayana Lebaran jurusan Gambir-Malang terbakar di Stasiun Nganjuk, Jawa Timur, mengakibatkan perjalanan kereta api sempat terlambat.

Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop VII Madiun Supriyanto mengemukakan awalnya kereta api dengan nomor lokomotif CC 2061378, plb 7008 (KA Gajayana tambahan Lebaran) tersebut datang di Stasiun Nganjuk dan berhenti secara resmi jam 11.10 WIB. Kepulan asap dan api kecil terlihat di gerbong kereta api yang paling belakang tersebut.

"Jam 11.12 WIB petugas PPKA Nganjuk melihat dan melaporkan bahwa Plb 7008 (Gajayana Lebaran) jurusan Gambir-Malang pada kereta paling belakang, P 06811 terjadi kebakaran," katanya saat dikonfirmasi, Minggu siang.

Ia menambahkan, petugas lalu melepaskan rangkaian kereta P 06811 dan berupaya melakukan pemadaman dengan alat pemadam APAR. Saat itu, pusat pengendali juga langsung menghubungi unit pemadam kebakaran Kabupaten Nganjuk.

Petugas juga langsung berupaya untuk melepas gerbong kereta api yang terbakar itu, agar tidak mengganggu gerbong kereta penumpang.

Tidak berapa lama, petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Nganjuk tiba di Stasiun Nganjuk dan berupaya melakukan pemadaman api. setelah berupaya keras, petugas akhirnya berhasil memadamkan api.

"Api berhasil dipadamkan dan tadi jam 11.46 WIB KA Gajayana tambahan Lebaran telah diberangkatkan kembali dari Stasiun Nganjuk dan terlambat 42 menit," katanya.

Pihaknya mengungkapkan, dari informasi yang diterimanya, sumber kebaran dari genset. Saat ini, KA Gajayana Lebaran akan dilakukan penggantian pembangkit di Stasiun Kertosono, dan akan dikirim dari Madiun dengan KA 188 (Logawa).

Ia juga menambahkan, PT KAI meminta maaf atas kejadian ini. Dalam insiden ini, juga ada korban. Namun, PT KAI akan berupaya ke depan memberikan kenyamanan dan keamanan agar pelayanan bisa lebih optimal.

"PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Dan kami akan melakukan tindakan pengamanan untuk menjamin keselamatan perjalanan KA," ujar Supriyanto.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko/Asmaul Chusna
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018