Bandung (ANTARA News) - Penjabat Gubernur Jawa Barat yang baru dilantik, M. Iriawan, buka suara terkait wacana usulan hak angket oleh beberapa fraksi di DPR mengenai pengangkatannya oleh Kemendagri yang dianggap melanggar aturan.

"Kalau memang aturan itu tidak pas menurut beberapa pihak, silakan ada saluran hukum. Saya tidak banyak bicara untuk domain itu. Saya hanya melaksanakan tugas," ujar Iriawan saat memantau arus balik di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu.

Menurut Iriawan, Kemendagri tidak mungkin mengeluarkan suatu kebijakan tanpa mempertimbangkan aturan-aturan. Ia yakin, penunjukannya sebagai penjabat gubernur Jawa Barat telah melewati berbagai kajian dari tim ahli Kemendagri.

"Kemendagri menaruh saya di sini tidak mungkin regulasinya beliau-beliau (langgar). Ini sudah dipersiapkan dengan baik, tidak mungkin tidak pas," kata dia.

Sementara untuk wacana hak angket, ia tidak memikirkannya dan hanya akan fokus dalam tugasnya sebagai penjabat Gubernur Jabar.

Ia berjanji akan memberikan segala kemampuan yang dimilikinya untuk menjaga rasa aman dan kondusifitas di Jawa Barat, terlebih akan menghadapi Pilkada serentak 2018.

"Wacana (hak angket) silahkan saja. Saya tidak di domain itu. Buat saya bekerja saja sekarang. Mari kita tunjukkan di Jabar yang kita cintai ini. Saya akan pertaruhkan nama baik dan jabatan saya di Pj Gubernur ini," kata dia.

"Saya akan tindak jika ada anak buah saya nanti tidak netral. Kalau saya memerintah tidak netral kan lucu. Tolong jelaskan, tidak netralnya saya di mana? Saya kemarin disumpah pakai Alquran. Kayaknya (tuduhan) gak berdasar. Percaya sama saya, saya akan netral, mari kita lihat setelah tanggal 27," kata dia.

Baca juga: Komjen Iriawan jamin netralitasnya dalam Pilkada Jabar
 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018