Kazan (ANTARA News) - Kolombia menuju pertandingan Piala Dunia melawan Polandia di Grup H pada Minggu dengan tekanan untuk mendapatkan hasil positif, dan persiapan yang dibayang-bayangi penyelidikan polisi terhadap ancaman-ancaman pembunuhan terhadap gelandang Carlos Sanchez.

Dalam kenangan mengerikan yang menggema terkait pembunuhan Andres Escobar, yang ditembak setelah mencetak gol bunuh diri pada Piala Dunia 1994, Sanchez mendapat ancaman pembunuhan di media sosial setelah ia menerima kartu merah pada menit ketiga saat timnya kalah 1-2 dari Jepang pada Selasa.

Sanchez diusir keluar lapangan karena tangannya sengaja mengenai bola setelah berusaha untuk memblok tembakan di kotak terlarang, dan dipastikan absen pada pertandingan melawan Polandia di Kazan pada Minggu.

Baca juga: Galeri kemenangan Jepang atas Kolombia

Tim asuhan Jose Pekerman menutup diri pada Jumat, melakukan sesi latihan pribadi di luar kota Kazan dan menolak mengomentari penyelidikan polisi Kolombia dan persiapan-persiapan untuk melawan Polandia, yang kalah 1-2 dari Senegal pada pertandingan pembukaan mereka.

Pertanyaan-pertanyaan tetap berputar seputar kebugaran James Rodriguez, yang dimainkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-59 saat melawan Jepang ketika ia masih memulihkan diri dari masalah pada betisnya.

Pekerman akan mendapatkan berkah untuk memiliki opsi memainkan pemenang Sepatu Emas pada Brazil 2014 itu melawan tim peringkat kedelapan dunia Polandia, dan bersaam dengan mitranya di lini tengah Juan Quintero.
Gelandang tim nasional Kolombia Juan Quintero (tengah) merayakan golnya ke gawang Jepang bersama rekan-rekannya termasuk Radamel Falcao (kiri) dalam laga penyisihan Grup H Piala Dunia 2018 di Stadion Mordovia Arena, Saransk, Rusia, Selasa (19/6/2018). (AFP/Filippo MONTEFORTE)


Baca juga: Pelatih Polandia kesulitan jelaskan kekalahan timnya

Absennya Sanchez dapat membuka pintu bagi Mateus Uribe untuk masuk ke lini tengah, di sebelah Jefferson Lerma.

Setelah kekalahan mengejutkan dari Senegal, yang terjadi berkat sepasang kesalahan, Polandia dapat menghibur diri bahwa mereka mampu tampil lebih baik.

Staf menjanjikan perubahan untuk tim yang memiliki kemampuan untuk mencetak gol sekaligus kemasukan banyak gol.

Dengan lini belakang Senegal yang bermain rapat dan sukses meredam Robert Lewandowski, pelatih Adam Nawalka akan berharap terdapat lebih banyak gebrakan dari lapangan tengah untuk menyuplai pencetak gol terbanyak sepanjang masa negeri itu.
Pemain Sepakbola Kolombia Carlos Sanchez diusir oleh wasit setelah mendapatkan kartu merah dalam pertandingan antara Kolombia vs Jepang Grup H Piala Dunia 2018,Mordovia Arena, Saransk, Rusia - 19 Juni 2018. (ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Cairnduff)


Baca juga: Pelatih Senegal: bermain disiplin kunci kemenangan atasi Polandia

Masuknya bintang di lini pertahanan Kamil Glik, yang absen pada pertandingan pembukaan melawan Senegal karena cedera bahu, akan menjadi suntikan semangat yang besar bagi harapan-harapan Polandia untuk menghentikan Rodriguez dan Radamel Falcao.

Bagaimanapun, masih terdapat keraguan mengenai kebugaran Glik, maka Thiago Cionek, penggantinya saat melawan Senegal, mungkin akan kembali menghuni tim inti meski mencetak gol bunuh diri saat melawan tim Afrika tersebut.

Polandia, yang tidak pernah mencapai fase gugur Piala Dunia setelah kalah pada pertandingan pertamanya, akan perlu memperbaiki pertahanannya pada laga kompetitif perdana melawan Kolombia, jika mereka ingin melawan sejarahnya.

"Ini akan menjadi seperti final," kata penyerang Kolombia Falcao.

"Setiap tim akan berjuang keras untuk menguasai bola, dan akan menutup rapat ruang untuk beroperasinya lawan mereka."

(H-RF)

Pewarta: ANTARA
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018