Novgorod (ANTARA News) - Pelatih Inggris, Gareth Southgate, menemukan kelemahan timnya kendati berhasil menang besar atas Panama dengan skor 6-1 pada pertandigan Grup G, Minggu.

Southgate mengatakan tidak sepenuhnya menyukai permainan Inggris, terutama pada bagian awal pertandingan dan gol yang dicetak pemain Panama saat The Three Lions unggul enam gol.

"Saya bersikap sangat kritis, tapi saya tidak suka awalnya, saya tidak suka gol di akhir. Namun, sedikit bagian di tengah-tengah (pertandingan) cukup bagus," katanya kepada AFP seusai laga.

Baca juga: Bagaimana cara pemain mengusir bosan di kamp Piala Dunia?

Southgate juga sempat merasa cemas pada awal pertandingan karena Panama bermain dengan begitu banyak pemain bertahan.

"Saya sedikit cemas di awal, mereka (Panama) memiliki enam pemain di belakang dan tiga di tengah, tetapi sekali kami menyelesaikannya, saya pikir kami memainkan beberapa hal yang sangat bagus selama 35 menit," katanya.

Keluhan utama Southgate adalah gol dari Baloy pada menit ke-78.

"Pada babak pertama kami berbicara tentang satu gol lagi untuk berada di puncak grup, itu sebabnya gol itu mengecewakan," katanya.

Baca juga: Mascherano tepis kabar keretakan pemain dan pelatih Argentina

Southgate mengatakan, setelah trigol dari Harry Kane, dua gol John Stones dan satu gol Jesse Lingard ke gawang Panama, Inggris berpeluang menjadi pemuncak klasemen grup.

Namun gara-gara satu gol Panama, catatan selisih gol Inggris menjadi sama dengan Belgia sehingga perebutan posisi puncak akan menjadi ketat pada pertandingan ketiga saat keduanya bertemu di Kaliningrad pada Kamis (28/6).

Ketika ditanya peluang untuk merotasi pemain saat menghadapi Belgia, Southgate menjawab, "Saya ingin mempertahankan momentum."

"Kami harus memikirkan tim yang ingin kami mainkan, ini adalah kesempatan bagi pemain yang membutuhkan waktu bermain dan belum dimainkan untuk sementara waktu, tetapi di sisi lain kami ingin terus menang."

Baca juga: Inggris ganyang Panama 6-1, susul Belgia ke 16 besar
 

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018