Simalungun, Sumut (ANTARA News) - Konsentrasi massa di Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, Sumater Utara, yang menjadi Posko Terpadu Bencana tenggelamnya kapal di Danau Toba, Senin, bertambah.

Masyarakat dan keluarga korban banyak terlihat di pinggir dermaga dan posko Basarnas.

Mereka melihat penuh harap ke arah perahu karet dan heli tim pencari yang berputar-putar di permukaan danau dan udara, juga daftar identitas korban.

Mereka mengaku mendapat informasi pada hari ke delapan peristiwa, bangkai kapal yang tenggelam akan diangkat dari dalam Danau Toba.

"Informasinya sudah ditemukan, mau ditarik, jadi mau melihat langsung," kata Ferri (32), warga Kota Pematangsiantar.

Diketahui, pada hari ke tujuh, Minggu, Basarnas melalui alat scan sonar mendeteksi objek di kedalaman 490 meter berjarak 2 Km dan 2,5 Km dari Pelabuhan Tiga Ras arah Barat Daya.

Basarnas belum bisa memastikan objek tersebut sebagai bangkai kapal tersebut dan masih melakukan analisa.

KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin, 18 Juni 2018 kira-kira pukul 17.15 Wib rute Simanindo Kabupaten Samosir-Tiga Ras Simalungun.

Korban yang ditemukan, 18 penumpang selamat, satu juru mudi (tidak ada dalam daftar), tiga meninggal, dan diperkirakan 183 belum ditemukan sesuai laporan dari pihak keluarga.


Baca juga: Tim temukan helm dan sandal korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Pewarta: Warsito
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018