Palu (ANTARA News) - Sedikit-diktnya 755 jiwa korban banjir di Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), dilaporkan masih terisolir dan butuh segera dievakuasi ke daerah yang aman. Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju di Palu, Senin, mengatakan korban banjir tersebut tersebar desa Salubiro sebanyak 330 jiwa, desa Makota (330 jiwa), dusun Uempanapa (100 jiwa), dan dusun Wata (75 jiwa). "Wilayah ini terisolir karena akses jalan putus tersapu banjir. Proses evakuasi hanya bisa dilakukan lewat udara dan sedang diupayakan," katanya. Paliudju yang baru tiba dari lokasi banjir Morowali, Senin pagi, mengatakan lima alat berat yang dikerahkan sejak Senin pekan lalu belum menembus lokasi longsor di desa Ueruru dan desa Boba, Kecamatan Bungku Utara. Sekitar 29 warga di dua desa tersebut dilaporkan hilang tertimbun longsor dan membutuhkan alat berat menggusur timbunan material tanah yang tingginya lebih lima meter. "Sulitnya medan membuat alat berat yang dikerahkan belum menembus lokasi longsor. Namun informasi terakhir sudah berada di desa Kolo Bawa, tetangga desa Ueruru," katanya. Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Sulteng, sampai Senin pagi mencatat korban meninggal dunia 42 orang, 39 orang dinyatakan hilang, 48 orang dirawat di RSU Kolonodale dan pengungsi sebanyak 378 jiwa. Rumah penduduk yang rusak berat sebanyak 198 unit, tersebar di desa Boba 73 unit, desa Baturube 30 unit, desa Ueruru 29 unit, desa Torongan Atas satu unit, desa Torongan Bawah 24 unit dan desa Waomparigi 36 unit. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007