Jakarta (ANTARA News) - Tak kenal maka tak sayang, Pimpinan Produksi Teater Koma Ratna Riantiarno ingin lebih menyebarkan "virus" cinta teater pada masyarakat yang relatif belum terbiasa menonton teater.

Kali ini ia menggandeng Dinas Kebudayaan DKI Jakarta untuk mengajak ratusan pelajar menonton pentas "Gemintang" yang ditulis dan disutradarai oleh Nano Riantiarno.

Lewat ajakan khusus ini Ratna ingin mengenalkan generasi muda pada teater sehingga bisa mengapresiasinya. Menonton teater memang belum jadi budaya di Indonesia.

Di negara Barat, misalnya, anak-anak mengenal teater sejak di sekolah, menumbuhkan ketertarikan yang berlanjut hingga dewasa. 

Sebaliknya, di Indonesia budaya itu belum mengakar karena hanya sebagian orang yang sudah pernah menikmati pentas teater. 

"Teater Koma ingin jadi tuan rumah di rumah sendiri lewat edukasi," tutur Ratna dalam konferensi pers "Gemintang" di Jakarta, Senin.

Baca juga: Teater Koma hadirkan virtual set untuk pentas "Gemintang"
Baca juga: 
Pentas baru Teater Koma, kisah cinta astronom dan alien

Sebanyak 750 SMA diundang untuk menonton pentas "Gemintang" yang bernuansa futuristik pada 3 Juli 2018 mendatang. 

Pentas perdana Teater Koma tahun ini bercerita tentang percintaan astronom bernama Arjuna dan alien bernama Ssumphphwttsspahzaliapahssttphph alias Sumbadra. 

Jarak bukan halangan bagi perasaan Arjuna yang bertekad mengenalkan Sumbadra kepada ayahnya, Wibowo, koruptor yang sudah mulai dilacak pihak berwenang.

Pertunjukan berdurasi tiga jam dengan total kru 90 orang ini akan menampilkan Budi Ros, Ratna Riantiarno, Idris Pulungan, Salim Bungsu, Rita Matu Mona, Daisy Lantang, Dana Hassan, Suntea Sisca, Andhini Puteri, Ina Kaka, Bayu Dharmawan, Dodi Gustaman, Sir Ilham Jambak, Julung Zulfi, Sekar Dewantari, Bunga Karuni, Febri Siregar, Joind Bayuwinanda, Tuti Hartati dan Rangga Riantiarno. 

"Gemintang" akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki pada 29 Juni hingga 8 Juli 2018 dengan harga tiket dari Rp80.000 hingga Rp500.000.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018