Putra dari seniman kenamaan Nano Riantiarno dan Ratna Riantiarno, masing-masing adalah sutradara dan pimpinan produksi Teater Koma, dalam pementasan kali ini menjadi astronom bernama Arjuna. Sang astronom belajar tentang alam semesta hingga meraih gelar S3 di Bandung.
Arjuna yang hidup di negeri tanpa cinta berimajinasi di suatu tempat ada seseorang yang mencintainya. Yang dinantikannya hadir dalam sosok alien bernama Sumbadra yang tinggal di planet sejauh 12 miliar tahun dari bumi.
Untuk mendalami karakter seorang astronom, Rangga mengunjungi beberapa planetarium di Jakarta.
"Untuk memahami sekecil apa manusia itu di semesta, betapa persoalan yang kita hadapi tidak berarti dibandingkan luasnya semesta," kata Rangga di konferensi pers "Gemintang" di Jakarta, Senin.
Baca juga: Pentas baru Teater Koma, kisah cinta astronom dan alien
Baca juga: Teater Koma hadirkan virtual set untuk pentas "Gemintang"
Dalam produksi ke-153 Teater Koma itu, Rangga akan berhadapan dengan Tuti Hartati yang berperan sebagai alien bernama asli Ssumphphwttsspahzaliapahssttphph dari planet Ssumvitphphpah.
"Menghafal nama aslinya dua bulan," seloroh Rangga setelah menyebut nama panjang Sumbadra.
Jika fakta-fakta mengenai astronom dan dunianya bisa dicari, lain lagi dengan Tuti yang sempat kebingungan karena keberadaan alien juga masih penuh tanda tanya.
Ratna Riantiarno menambahkan, anggapan mengenai keberadaan alien ini jadi perbincangan seru saat membedah naskah "Gemintang", kata Ratna Riantiarno.
Baca juga: Ratna Riantiarno tularkan "virus" cinta teater
Segala informasi tentang alien digali, sampai mereka mendengarkan cerita mengenai seseorang yang konon sudah pernah berkomunikasi dengan alien.
"Mendengarkan ceritanya, seperti didongengi. Enggak tahu diboongin apa enggak sama dia," katanya seraya tertawa. "Tapi cari informasi (tentang alien) dari segalanya," imbuh dia.
"Gemintang" akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki pada 29 Juni hingga 8 Juli 2018 dengan harga tiket dari Rp80.000 hingga Rp500.000.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
