Palu (ANTARA News) - Ketua Bawaslu Kabupaten Donggala Mohammad Fikri mengatakan pihaknya sedang menelusuri dugaan adanya politik uang jelang hari pemungutan suara di wilayah tersebut.

"Terkait dugaan politik uang, sudah ada masyarakat yang memberikan informasi kepada Panwaslu Kecamatan Sojol," kata Fikri yang dihubungi Rabu.

Menurut dia, dugaan itu berdasarkan temuan yang didapatkan pengawas di tingkat desa serta laporan dari masyarakat dengan modus membagikan sejumlah uang.

Fikri menjelaskan laporan tersebut untuk sementara dalam penanganan, karena tetap masih mengedepankan praduga tidak bersalah.

Fikri meluruskan isu yang beredar bahwa ada operasi tangkap tangan di wilayah tersebut terkait politik uang oleh tim pasangan calon. Yang sebenarnya adalah laporan masyarakat dan temuan pengawas.

"Kami masih menelusuri, apakah uang ini dibagikan kepada masyarakat umum, atau tim pemenangan," kata Fikri.

Namun Fikri membenarkan informasi yang beredar terkait gambar kartu relawan disertai dengan uang untuk salah satu pasangan calon tertentu.

Pilkada Kabupaten Donggala diikuti empat pasangan calon, yaitu dr Anita Bugiswati/Abdul Rahman diusung Partai Hati Nurani Rakyat dan PDI Perjuangan.

Kemudian, petahana (Wakil Bupati Donggala) Vera Elena Laruni berpasangan dengan Taufik Burhan, diusung Partai Golkar, PKB, dan PKPI.

Petahana (Bupati Donggala) Kasman Lassa berpasangan dengan Mohammad Yasin diusung Partai NasDem, Gerindra, PPP dan PKS.

Sedangkan kandidat dari jalur perseorangan yaitu Idham Pagaluma/Mohamad Yasin Lataka.

Baca juga: Bawaslu: politik uang kejahatan dalam demokrasi

Pewarta: Fauzi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018