Antara yang melakukan pemantauan mencatat misalnya di TPS I desa Passo, kecamatan Baguala, Kota Ambon, para pemilih yang mayoritas ibu - ibu telah berada di ruangan untuk menyalurkan hak politiknya.
"Pencoblosan dijadwalkan mulai pukul 07.00 WIT jadi bergegas datang karena selesai harus kembali berjualan di pasar transit Passo," ujar Jakomina.
Dia mengakui telah mendatangi TPS bersama dua kemenakannya sejak pukul 06.50 WIT, tetapi baru bisa mencoblos pada pukul 07.25 WIT.
Alasannya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus menghitung surat suara dan mempersiapkan kelengkapan lainnya, termasuk menunggu kehadiran saksi dari tiga pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku maupun Panwas Kota Ambon.
"Syukurlah kebagian nomor urut dua untuk mencoblos sehingga langsung ke pasar karena dagangan sudah di sana sejak Rabu subuh, sekitar pukul 05.30 WIT," kata Jakomina.
Pemilih di TPS 6 kelurahan Waihaong, kecamatan Nusaniwe, Halimah, mengemukakan, telah mendatangi TPS sejak pukul 07.00 WIT karena selesai mencoblos harus berjualan sayur di pasar Mardika.
"Terpenting telah melaksanakan kewajiban sebagai warga negara Indonesia untuk memilih pemimpin lima tahun kedepan selanjutnya harus berjualan guna mendukung suami yang berprofesi supir Angkot," ujarnya.
Jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Maluku dan berhak menyalurkan hak politiknya tercatat sebanyak 1.149.990 orang dan tersebar pada 3.358 TPS yang di 11 kabupaten dan kota di Maluku.
Pilkada Maluku 2018 diikuti tifa pasangan calon Gubernur - Wagub yakni Said Assagaff - Anderias Rentanubun (SANTUN) dengan nomor urut 1 dan diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS.
Murad Ismail - Barnabas Orno (BAILEO) dengan nomor urut 2, diusung PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Nasdem,Partai Hanura, PKB, PKPI, PPP dan PAN.
Sedangkan Herman Adrian Koedoeboen - Abdullah Vanath dengan jargon HEBAT merupakan satu-satunya pasangan yang lolos dari jalur perseorangan.
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
