Kupang (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengimbau massa pendukung untuk setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bersaing dalam Pilkada NTT 2018 tidak euforia berlebihan merayakan kemenangan pasangan yang didukungnya.

"Jangan terlalu berlebihan merayakan kemenangan. Jika menang tenang saja di posko dan syukuri kemenangan itu," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu.

Hal itu disampaikannya saat dirinya bersama sejumlah Forum Pimpinan Kepala Daerah (Forkompinda) di NTT meninjau sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Kupang.

Ia mengatakan setiap masa pendukung harus menunggu keputusan atau hasil hitung resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umim (KPU).

Gubernur dua periode itu mengharapkan agar warga harus tetap menjaga suasana yang aman, tentram dan tertib yang saat ini sedang berlangsung sehingga tak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Jika dalam proses perhitungan suara ada paslon yang sudah lebih unggul dibandingkan paslon lain, hendaknya jangan memastikan dahulu kemenangannya karena harus sabar sampai perhitungan suara selesai," tambahnya.

Baca juga: Hitung cepat LSI: Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah menang di Sumut

Baca juga: LSI: Khofifah-Emil menangi Pilkada Jatim

Baca juga: Ridwan Kamil unggul sementara versi hitung cepat

Baca juga: Isran-Hadi unggul sementara versi hitung cepat Pilkada Kaltim


Senada dengan Gubernur, Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman juga mengharapkan para pendukung pasangan calon tidak melakukan pawai ilegal di jalanan karena berbahaya bisa menimbulkan kecelakaan.

"Kita tak ingin nanti ada yang mengalami kecelakaan karena euforia berlebihan, seperti pawai dan sebagainya," tuturnya.

Terkait keamanan selama proses pencoblosan sampai perhitungan sementara, dia pun mengatakan sampai saat ini masih dalam suasana kondusif dan tak ada hal-hal yang mencurigakan yang dapat menimbulkan konflik.

"Kita berharap semuanya berjalan aman dan damai sampai seterusnya," tambahnya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018