Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menilai faktor figur menentukan kemenangan dalam Pilkada serentak 2018 sehingga menjadi pelajaran bahwa memutuskan dukungan kepada pasangan calon harus sejalan dengan keinginan rakyat.

"Pilkada kemarin menunjukan bahwa figur itu penting, boleh saja tidak suka dengan partai namun kalau figurnya suka maka orang tetap pilih," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan Pilkada 2018 menunjukan bahwa tidak bisa partai besar semaunya saja mengajukan pasangan calon namun pada realitasnya ditolah sama rakyat.

Zulkifli mencontohkan Pilkada Jabar, pasangan TB Hasanuddin-Anton Charlyan yang didukung PDI Perjuangan hanya memperoleh sekitar 12 persen berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.

"Jadi di Pilkada Jawa Barat menunjukan basis santrinya kuat sekali," ujarnya.

Menurut dia, hasil Pilkada 2018 berpengaruh terhadap konstelasi politik di Pemilu Presiden 2019 namun tergantung kombinasi calon presiden dan calon wakil presiden yang diajukan serta partai politik pendukungnya.

Menurut dia, Pilkada 2018 memetakan basis-basis dukungan sehingga para capres harus benar-benar berhitung secara cermat.

"Misalnya pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah baru dipasangkan tiga bulan dan tidak memiliki logistik banyak, mampu meraih hasil. Lalu Ganjar yang kerja hampir lima tahun dan basis dukungan kuat dari PDI Perjuangan," katanya.

Wakil Sekjen DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan para kandidat yang akan bertarung di Pilpres 2019 dapat menjadikan hasil Pilkada 2018 sebagai referensi.

Menurut dia, para kandidat akan bisa melihat partai mana saja yang bekerja sungguh-sungguh dalam memenangi pilkada.

"Dengan begitu, terlihat jelas partai-partai yang memiliki jaringan yang siap bekerja dan bekerjasama dengan partai-partai lainnya," katanya.

Menurut dia, secara umum dari seluruh penghitungan hitung cepat yang dilakukan, PAN berhasil memenangi pilkada 58,8 persen, hasil itu adalah tertinggi dibandingkan dengan partai-partai lain.

Melihat pada hasil itu menurut Saleh, PAN tentu diharapkan akan lebih mudah berbicara dengan partai-partai lain termasuk untuk membicarakan bergabung dengan koalisi yang telah ada maupun kemungkinan untuk membentuk koalisi baru.

Dia mengatakan PAN hingga saat ini belum memutuskan langkah final karena itu akan menjajaki dulu berbagai kemungkinan termasuk kemungkinan membuat poros baru bersama dengan yang lain, yang merupakan pilihan terakhir bisa saja dilakukan.

Baca juga: Ketua MPR apresiasi pilkada berjalan lancar

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018