Batam (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan siklon tropis Prapiroon yang terjadi di Laut Philipina pada Jumat, tidak akan berdampak pada cuaca di Indonesia.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Suratman di Batam, Kepulauan Riau, Jumat mengatakan cuaca di Kepri pada Jumat ini relatif tidak kondusif.

BMKG berulang kali mengeluarkan peringatan dini untuk cuaca di wilayah Kepri.

Hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang diprediksi terus terjadi hingga sore. Cuaca ini diperkirakan terus terjadi hingga 5 Juni 2018.

BMKG juga mengeluarkan peringatkan kepada pengguna transportasi darat, laut dan udara untuk berhati-hati menghadapi cuaca tersebut.

"Untuk transportasi darat dan udara diimbau untuk berhati-hati apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat karena dapat menyebabkan jalanan licin serta mengurangi jarak pandang," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, Nizam Mawardi.

Sedangkan untuk transportasi laut diimbau waspada bila terdapat Awan Cummulunimbus yang gelap dan pekat, karena dapat menyebabkan hujan lebat dan angin kencang yang menaikkan tinggi gelombang secara tiba-tiba.

Pusaran angin tertutup di sebelah barat Kalimantan menyebabkan penumpukan massa udara di sekitar wilayah Kepri.

Penumpukan massa udara itu juga didukung prakiraan kelembaban udara yang cukup tinggi di lapisan atas, sehingga mendukung proses pertumbuhan awan konvektif yang menyulut hujan.

Sementara Siklon Tropis Prapiroon diperkirakan terjadi di Laut Philipina, sekitar 1.920 km sebelah utara Laut Tahuna. Siklon itu bergerak dengan kecepatan 11 km/jam dengan arah bergerak menjauhi wilayah Indonesia, tekanan terendah 998 mb dan kekuatan 65 km/jam.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018