Jakarta (ANTARA News) - Kekalahan pertama Inggris pada Piala Dunia kali ini telah membelah opini media massa Inggris. Kelompok pertama mengaku puas karena skenario itu telah membuat Inggris mendapat rute lebih mudah untuk terus melaju selama turnamen ini, sedangkan kelompok kedua meratapi hilangnya momentum.

Gol Adnan Januzaj pada babak kedua mengantarkan tim asuhan Gareth Southgate kalah 0-1 di Kaliningrad, Kamis waktu setempat, yang membuat Inggris menghadapi Kolombia pada 16 Besar, sedangkan Belgia ditantang Jepang.

Jalan ke depan yang akan dilewati Inggris lebih mudah dengan berpeluang ke perempatfinal untuk melawan Swedia atau Swiss, sebaliknya Belgia menghadapi jalan terjal karena dikelilingi tiga mantan juara dunia --Brasil, Prancis dan Argentina-- di separuh satunya lagi undian pertandingan.

"Hebat, anak-anak!", tulis The Sun di halaman depannya demi menyelamati para pemain Inggris karena telah mengamankan "rute aman menuju kejayaan Piala Dunia."

Daily Telegraph memilih "melihat dari sudut terang" karena Inggris berhasil menghindarkan pertemuan dengan favorit juara Brasil pada perempatfinal, namun menggaribawahi pertanyaan para pendukung mengenai keputusan Southgate mengubah total starting line-up-nya.

Baca juga: Mengapa kekalahan Inggris dari Belgia disebut manis sekaligus kocak?

Inggris melakukan delapan perubahan susunan pemain dari tim yang menghancurkan Panama 6-1, tetapi penampilan buruk para pemain lapis kedua melawan Belgia itu telah membuka borok bahwa opsi cadangan Inggris ternyata tidak sekaya yang dikira.

Kepala tim penulis sepak bola The Times, Henry Winter, menyebut hasil melawan Belgia itu sebagai "seruan untuk bangun" kepada Inggris, yang miskin kreativitas di lapangan tengah karena ditinggalkan playmaker Dele Alli yang cedera dan hanya sedikit pemain dalam skuad cadangan yang tampil impresif saat melawan Belgia itu.

"Di sini Southgate telah berjudi," kata kepala tim penulis sepak bola BBC, Phil McNulty. "Hasil dari coba-coba seperti ini akan terlihat Selasa (pekan nanti ketika Inggris melawan Kolombia pada 16 Besar)".

Mantan pemain Timnas Inggris Gary Neville menyeru pendukung untuk berpandangan lebih positif, tetapi dia menyebut kekalahan atas Belgia itu sebagai renungan kritis untuk skuad Southgate.

"Bukan soal Inggris kalah malam ini tetapi bahwa ada pemain dalam lapis kedua Belgia yang satu level dengan pemain inti (starting-eleven) kita," kata dia kepada ITV. "Itulah reality check-nya."

Baca juga: Starting-eleven terbaik dari fase grup
 

Pewarta: ANTARA NEWS
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018