Balikpapan (ANTARA News) - Pemerintah Kota Balikpapan mulai memberikan imunisasi dengan vaksin rubella atau campak jerman bagi 172.000 anak usia 9 bulan hingga 15 tahun mulai 1 Agustus mendatang.

"Kami berikan serentak di Puskesmas-Puskesmas dan pelayanan imunisasi di fasilitas lain," kata Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Sekretaris Kota Balikpapan drg Dyah Muryani, Minggu.

Balikpapan mendapat bantuan vaksin rubella dari Unicef (United Nations Children`s Fund, Dana Anak PBB atau badan PBB untuk urusan anak.

"Pemberian vaksin ini gratis untuk seluruh anak," kata drg Dyah seraya menambahkan vaksin itu juga tidak diperjualbelikan.

Menurut Dyah, vaksin rubella diberikan untuk membuat anak-anak tahan (imun) terhadap virus rubella. Kekebalan tubuhnya setelah imunisasi itu akan berlangsung seumur hidup.

Penyakit ini ditandai dengan ruam merah pada kulit, demam, sakit kepala, pilek, mata merah, dan tidak nafsu makan. Ruam berbentuk bintik-bintik merah yang muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Pada remaja wanita juga terjadi nyeri sendi.

Rubella sangat menular, yang penularannya melalui udara seperti dari bersin dan batuk penderita. Makan dan minum dari piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Juga akan tertular bila menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella.

Ibu hamil yang terinfeksi rubella dapat membuat janinnya cacat, bahkan lahir mati. Hal tersebut karena virus menyerang saraf otak janin.

"Jadi ibu-ibu yang merencanakan kehamilan bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan imunisasi rubella," tambah drg Dyah.

Di sisi lain, drg Dyah menyebutkan Balikpapan akan menjadi lokasi pencanangan pemberian vaksin rubella oleh Presiden Joko Widodo. Seremonial acara direncanakan di Pesantren Hidayatullah di Gunung Tembak, Lamaru, 30 km utara pusat kota.

"Kita pilih Pesantren Hidayatullah untuk meyakinkan bahwa vaksin ini halal, sebab ada warga yang meragukan itu sehingga melarang anak-anaknya untuk divaksin," ungkapnya.

(KR-NVA/R010)

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018