Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kampar, Provinsi Riau, menyelidiki kasus keracunan makanan yang menyebabkan lebih dari 120 warga mengalami gangguan pencernaan, yang beberapa di antaranya harus dirawat intensif di rumah sakit.

"Kami telah mendatangi TKP dan menggali informasi sejumlah korban dan saksi atas kejadian ini," kata Kepala Urusan Humas Polres Kampar Iptu Denny Yusra di Pekanbaru, Senin.

Denny menjelaskan data terakhir warga yang menjadi korban keracunan tersebut mencapai lebih dari 120 orang. Beberapa di antaranya harus dirawat intensif di rumah sakit setempat dan dirujuk ke rumah sakit besar lainnya di Kota Pekanbaru.

Hasil penyelidikan sementara, polisi berhasil mengungkap sejumlah fakta atas insiden yang terjadi pada Minggu (1/7) tersebut.

Ia mengatakan bahwa insiden keracunan yang terjadi di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, itu terjadi setelah warga mengonsumsi makanan pesta pernikahan di salah satu rumah warga. Makanan yang disantap di antaranya sate dan es tebak.

"Kemungkinan besar masyarakat keracunan akibat mengonsumsi makanan tersebut," ujarnya.

Setelah mengonsumsi makanan itu, beberapa warga mengeluh sakit. Kondisi itu terus meluas hingga pada Minggu sore ratusan korban berjatuhan.

Bahkan, warga setempat harus mengumumkan insiden itu melalui pengeras suara di masjid dan mengimbau warga yang mengeluh sakit untuk segera ke puskesmas.

Denny mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar telah mengambil sampel makanan yang menyebabkan keracunan tersebut.

"Kami juga telah meminta Dinas Kesehatan Kampar untuk segera melakukan uji laboratorium makanan," katanya.

Baca juga: 79 warga Desa Ciranjang Cianjur keracunan makanan

Baca juga: Puluhan warga keracunan mendapat perawatan medis
 

Pewarta: Anggi Romadhoni & Bayu Agustari Adha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018