Jakarta (ANTARA News) - Keberpihakan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) kepada pasangan calon gubernur DKI Adang Daradjatun/Dani Anwar tidak sekadar sikap politik, tetapi juga bermanfaat bagi PDP sendiri untuk melambungkan namanya. Pengamat prilaku politik dari Indo Barometer, Muhammad Qodari, di Jakarta, Rabu, mengatakan sebagai partai baru, hanya dalam hitungan hari popularitas PDP naik tajam, menyusul keiktusertaan PDP dalam aktivitas kampanye Pilkada DKI. "Pada saat semua perhatian masyarakat Ibukota dan Nusantara tersedot kepada sosok dua calon gubernur DKI Jakarta, PDP ada di sana. Ini berdampak positif luar biasa. PDP menjadi sangat terkenal dalam waktu singkat," katanya. Dalam cermatan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini, langkah politik yang diambil PDP tidak bergabung ke calon yang sudah diusung banyak partai, merupakan keputusan paling strategis dan berdampak positif. Langkah tersebut menjadikan PDP dibicarakan banyak kalangan dan semakin populer. "Menyadari sebagai partai baru yang masih perlu sosialisasi ke masyarakat, PDP dapat memanfaatkan momentum Pilkada DKI Jakarta. Ini sudah luar biasa. Sebab, saat ini tidak hanya warga Ibukota, bahkan sebagian besar perhatian anak bangsa dan pihak asing, sedang tertuju ke Jakarta dan PDP secara menyolok terlibat," kata Qodari. Dalam Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung 8 Agustus 2007, calon Gubernur Fauzi Bowo didukung sekitar 19 partai politik, termasuk Golkar dan PDIP, sementara calon Gubernur Adang Daradjatun hanya diusung PKS. PDP sebagai partai baru (pecahan PDIP) dengan dukungan massa menyatakan berpihak kepada Adang. Bahkan dukungan partai yang dimotori oleh Arifin Panigoro, Laksamana Sukardi, Roy BB Janis dan Noviantika Nasution kepada Adang Darajadtun makin nyata. Pendekatan pada masyarakat dilakukan lewat Unit Kesehatan (Unitkes) yang dipimpin TE Budi Susilo, sejumlah titik di pelosok Jakarta sampai Kepulauan Seribu disisir selama massa kampanye. "Kurang lebih 300 sampai 500 pasien berhasil ditangani Unitkes dalam satu lokasi saja. Bisa dibayangkan kalau satu titik dapat mencapai angka ratusan, berarti tiga titik saja sudah ribuan orang," kata mantan anak buah Megawati itu. Unit kesehatan ini sebelumnya merpakan bagian dari DPP PDIP, namun secara rombongan berpaling ke PDP. Menurut Susilo, antusiasme masyarakat luar biasa karena begitu mendengar Unitkes PDP mengadakan bakti sosial di kelurahan atau kecamatan, mereka langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi. "Antusias warga ini, bukan karena ada momentum kampanye ini saja, tetapi sejak awal berdiri PDP sudah terkenal dengan bakti sosial melalui peran Unitkes," katanya. PDP selama kampanye Pilkada DKI Jakarta mengerahkan puluhan unit kendaraan kesehatan dan seratus dokter dan paramedis. (*)

Copyright © ANTARA 2007